Friday, January 26, 2007

Percakapan dengan seorang yahudi tua

Percakapan dengan seorang yahudi tua

Wishnu iriyanto

Sebagian besar client maupun pegawai saya di indo bahkan tidak tahu kalau sebetulnya di Melbourne, sambil menjalankan kantor di jam normal, saya sebetulnya bekerja juga sebagai seorang driver untuk pabrik roti milik seorang penganut agama yahudi yang taat.

Jam masuk saya antara jam 4 am – selesai. Nanti sesudah selesai delivery, baru saya pulang ke apartment saya, mandi dan ganti baju…dan siap lagi untuk bekerja di kantor kecil kami.

Alasan saya tidak memberitahu client maupun sebagian besar pegawai saya di Indonesia, yaitu saya tidak ingin mereka jadi berpandangan lain, karena saya rasa tidak sedikit orang yang cenderung menilai orang lewat “kulit luar”.

Dan juga, kalau mereka tidak tanya soal seperti ini, saya anggap no point juga untuk diceritakan.

Saya pribadi berpendapat, selama bisa dapat extra income untuk bayar sewa kantor yang juga apartment dimana saya tinggal, kenapa tidak.

Selain masalah uang, belakangan saya mendapati bahwa pada saat saya mengemudi, saya merasa bahwa waktu itu termasuk waktu dengan kualitas terbaik bagi saya.

Saya merasa, pada saat saya mengemudi, selain berkosentrasi pada kondisi jalanan, pikiran pikiran saya menjadi rileks sambil saya mengkhayalkan dan merenungkan banyak hal.

Saya merasakan dan menyimpulkan, itulah saat saat hening terbaik saya, dimana saya merasa otak kiri dan kanan saya seimbang, sehingga banyak pemecahan masalah pribadi dan kantor justru dipecahkan di saat saat seperti itu.

Lokasi pabrik tempat saya bekerja itu sekitar 8,6 km dari city (berlokasi di suburb caufield), dan saya mengendarai sepeda kesana setiap paginya.

Lokasi caufield dan suburb sekitarnya merupakan lokasi dengan konsentrasi yahudi terbanyak di Melbourne, bahkan di Negara bagian Victoria.

Karena banyaknya konsentrasi penganut agama yahudi di caufield dan sekitarnya, orang yahudi menyebut wilayah itu sebagai ghetto.(tempat dulu orang orang yahudi umumnya dikumpulkan di eropa jaman dulu oleh bangsa bangsa yang tidak menyukai mereka dan mengalami diskriminasi secara luar biasa).

Antaran rutin saya termasuk ke synagog (tempat ibadah nya orang yahudi), sekolah sekolah khusus yahudi dan pemukiman pribadi orang orang kaya nya yahudi disana.

Synagog adalah tujuan pertama, dan sekitar jam 4.15am, pada saat saya tiba disana, tempat itu sudah dipenuhi oleh orang orang yahudi yang religious yang berdoa disana setiap pagi harinya secara rutin.

Mereka berpakaian seperti seragam, jubah panjang dan topi hitam dan berdoa dengan taat sekali sambil menggoyang goyangkan badan terutama kepala.

Kalau saya lihat tempat parkir mobilnya, penuh dengan mobil mobil mahal, seperti roll Royce, bentley, BMW terbaru dll.

Sepenglihatan saya, mobil level menengahnya nya malah tidak banyak, dan memang saya ketahui belakangan bahwa kebetulan atau tidak, mereka yang sangat religious malah dari golongan sangat kaya dan merupakan orang orang terpandang di bidang bisnis, seperti pemilik group usaha properti, pemilik pabrik, pemilik shoping centre, dll.

Boss saya bernama mosha Lichtenstein dan mertua nya bernama Mr.Heinz.

Mereka berdua kebetulan masuk dalam kategori yahudi taat (religious).

Dengan Mr Heinz ini hubungan saya relatif dekat, dan saya sering menanyakan banyak hal, seperti cerita cerita tentang kamp konsentrasi (kedua orang tua mr. Heinz adalah sedikit dari orang yang lolos dari jaman kekejaman Nazi dulu) dan banyak topik bebas lainnya seperti, apakah orang yahudi jaman sekarang diijinkan menikah lebih dari satu kali seperti cerita dari kitab kitab suci. Mr Heinz bilang di Israel modern, hal itu sudah tidak lagi berlaku dan sudah dituangkan dalam peraturan resmi pemerintah.

Nah kebetulan beberapa hari lalu, sebelum saya pulang, saya bertemu mr. Heinz dan saya minta waktu nya untuk bertanya beberapa pertanyaan lagi tentang orang yahudi. Orang tua satu ini memang ramah sekali dan dia bilang, silahkan aja:

Percakapan ini, sudah saya sadur ulang dalam bahasa saya sendiri.

Wishnu; Mr heinz, seragam apa sih yang dipakai oleh orang yahudi waktu beribadah di synagog?

Mr Heinz; Itu bukan seragam, itu jubah panjang yang umumnya memang dikenakan oleh orang yahudi pada saat beribadah. Jubah itu walau kelihatan sama, masing masing orang membuat / menjahitnya sesuai dengan model kesukaan masing masing. Jubah jubah itu umumnya merupakan jubah jubah terbaik yang mereka miliki, dan merupakan perlambang dari respek mereka pada saat menghadap Tuhan. Karena mahalnya, umumnya hanya dipakai bila mereka beribadah ke synagog, dan kalau pergi ke tempat kerja, mereka menukar dengan jas yang lain.

Wishnu; Mr Heinz, kalau saya perhatikan yang ibadah di synagog cenderung orangnya itu itu saja, boleh tahu dimana kaum muda nya?

Mr Heinz; Seperti kebanyakan agama lain di jaman sekarang, generasi generasi muda memang banyak yang sudah mulai tidak menaruh respek terhadap agama sebanyak generasi tua. Itu menimbulkan keprihatinan di banyak orang, terutama yang religious.

Wishnu; Mr Heinz, kenapa orang orang religious itu pergi ke synagog pagi dini hari, bukan sore atau malam sepulang kerja?

Mr Heinz; Kami percaya ajaran lama, bahwa Tuhan harus ditempatkan terlebih dahulu diatas semua aktifitas.

Kalau kamu tahu, orang orang yang ke synagog itu, sesudah selesai beribadah atau cari Tuhan, umumnya mereka langsung pergi ke tempat tempat usaha/pekerjaan mereka tanpa pulang kerumah. Di mobilnya masing masing sudah tersedia pakaian ganti.

Wishnu; Mr Heinz, kalau boleh tahu, sejauh mana orang orang yahudi yang religious, menghubungkan keberhasilan bisnisnya dengan Tuhan, karena kebetulan yang saya lihat yang religious itu sangat kaya dan berhasil di bidang masing masing?

Mr Heinz; dia lihat saya sebentar dan jawab, saya tidak tahu ajaran kristen bilang apa soal hubungan Tuhan dan bisnis(dia tahu saya kristen), tapi kami percaya pertolongan atau keterlibatan Tuhan mempengaruhi sekali bisnis yang ditekuni oleh kami masing masing, setidaknya hal hal itu dipercaya sekali oleh mereka yang dari golongan religious.

Wishnu; (Saya kemudian menggoda nya). Masa sih jaman sekarang orang masih percaya Tuhan bisa berperan langsung dalam bisnis, bukannya orang orang yahudi itu memang berpendidikan baik, karakternya memang pekerja keras dan ada kebiasaan saling membantu bagi sesama yahudi terutama dalam bisnis? Jadi peranan Tuhan mungkin hanya sugesti?

Mr Heinz; Wishnu, dalam bisnis ada banyak perkara yang tidak bisa selalu diputuskan oleh kepintaran dan kerja keras. Misalnya: bagaimana memilih bisnis yang sesuai, bagaimana memilih investment yang tepat, bagaimana memilih orang orang yang tepat dalam ber partner, bagaimana tahu dan merasakan kalau kamu akan dicurangi pegawai, dan banyak keputusan bisnis penting lainnya.

Orang umum bilang, asah saja intuisi kita, tapi kami percaya pertolongan Tuhan memampukan kami untuk lewati semua ini.

Kamu tidak harus percaya ini, tapi setidaknya itu yang saya alami secara pribadi dalam bisnis saya sendiri.

Pintar dan pekerja keras bukan jaminan apapun dalam bisnis untuk bisa berhasil secara jangka panjang, seseorang bisa saja terjungkal kapan saja dalam bisnis, makanya kami percaya, Tuhan lah batu sandaran kami.

Memang suara Tuhan tidak kedengaran seperti suara manusia, tapi bimbingan Tuhan bisa dirasakan oleh mereka yang memang dekat dengan Tuhan, sekali lagi itu semua sifatnya personnal experience, susah dijelaskan secara normal.

Mengenai networking bisnis, kami memang lebih suka berhubungan dengan sesama yahudi, karena umumnya mereka lebih reliable, murah dan sudah mengerti etika dan tatacara berhubungan dengan kami, tapi tetap saja diatas semua nya kami orang bisnis murni, kalau ada orang di luar komunitas yang mampu berikan hal yang lebih baik, dealing dengan mereka bukan masalah besar bagi kami.

Lihat saja supplier tepung (flour) untuk mosha lichtenstein (menantunya yang merupakan boss saya dan pemilik pabrik roti dan kue), supplier itu bukan yahudi tapi dia malah menyuplai seluruh tepung untuk seluruh pengusaha yahudi yang terkait dengan tepung dan bisnis makanan. Kami ini memang kelihatan seperti komunitas eksklusif, tapi once orang berhasil mengerti cara berhubungan dan tingkat ekspektasi kami, maka kami akan berikan dia banyak sekali bisnis.

Contoh sederhana, kamu dan teman teman kamu yang kerja sebagai driver maupun cleaner (saya berhasil memasukkan 2 teman yang juga merupakan client sebagai cleaner di pabrik), kalau cuma berdasarkan rasisme, mending si moshe pekerjakan traveler traveler dari israel yang berkunjung ke Australia sebagai backpacker, tapi karena you guys better, dari indonesia juga bukan masalah besar.

Buzz (berita dari mulut ke mulut) di komunitas kecil kami cepat sekali menyebar, siapa yang prilaku bisnisnya jelek dan siapa yang prilaku bisnisnya bagus langsung ketahuan. Selain yang berhasil dalam bisnis, banyak juga yahudi lho yang bisnis nya hancur berantakan karena sulit untuk dipercaya dan diandalkan.

Memang secara alami, standard komunitas kami yang ketat juga membuat orang orang dari kalangan kami yang mau memulai bisnis pribadinya pikir dua kali, kalau bisa bagus kerja nya, nggak usah ragu untuk “masuk”, tapi kalau tidak, mending dia bekerja dibawah orang lain aja (sebagai pegawai) dan lupakan niat berbisnis. As simple as that Wishnu.

Wishnu; Boleh saya tanya sedikit pertanyaan sensitive sedikit Mr Heinz?

Mr.Heinz ; silahkan

Wishnu; Bagaimana pendapat Mr.Heinz tentang reputasi orang orang yahudi soal uang yang cenderung dianggap “ketat” oleh suku bangsa lain?

Mr.Heinz; Dari generasi ke generasi, pemahaman kami tentang berhemat dan pengelolaan uang uang kecil, memampukan kami untuk menjadi salah satu suku bangsa yang dikenal sebagai pemilik cadangan cash terbesar didunia selain orang orang Chinese.

Cadangan cash membuat kami mampu untuk bereaksi lebih cepat bila ada peluang bisnis atau investasi yang menguntungkan.

Kami percaya untuk menjadi financially stable, bukan dimulai dari memperbesar pendapatan terlebih dahulu, tapi pertama harus menguasai keahlian mengatur pengeluaran dan memaksakan untuk selalu memiliki tabungan walau bagaimanapun sulitnya keuangan. Untuk kami, keahlian itu termasuk seni yang harus dimilki.

Untuk itu semuanya hanya bisa dilaksanakan bila kita memilki gaya hidup hemat dan cakap dalam menghitung setiap sen uang yang keluar.

Orang orang yang gagal di pemahaman pada tahap ini, dan tidak pernah mengontrol gaya hidup mereka yang cenderung boros, akhirnya terjebak pada lingkaran yang tidak putus putus nya untuk terus menerus bekerja lebih keras dari hari ke hari hanya untuk menopang gaya hidup boros yang gagal mereka kendalikan.

Kamu pernah dengar khan kalau orang Australia termasuk salah satu penghutang kartu kredit terbesar didunia, dihitung secara per kapita?

Dan salah satu ajaran kitab kami memberi pengertian bahwa:

”Mereka yang berhutang merupakan budak bagi pemberi hutang”.

Ini memberi pengertian bahwa mereka yang berhutang, menjadi sulit untuk bisa bebas dalam mengembangkan hidup mereka, karena sebelum mereka mampu memikirkan mengenai investasi dan rencana rencana pengembangan keuangan lainnya, mereka sudah harus disodori kewajiban untuk bayar hutang.

Apa bukan menjadi budak namanya, bila harus kerja makin keras dari hari ke hari hanya untuk membayar hutang dan bunga nya?

(sampai pada penjelasan ini, saya jadi ingat negara kita – Indonesia, rasanya miris sekali).

Dalam kira kira 10 tahun saja, 2 orang yang mempunya pendapatan sama tapi berbeda dalam hal sudut pandang hidup hemat maupun uang uang kecil, akan membuat perbedaan yang besar sekali dalam penguasaan asset misalnya.

Apalagi 20 atau 30 tahun.

Jadi, saya rasa, orang yang bilang golongan kami pelit, mungkin benar disatu sisi tapi parahnya, mereka sama sekali tidak mengerti esensi paling sederhana tentang bagaimana cara uang bekerja dan berkembang biak.

Wishnu; Selain masalah pengaturan uang, kerja keras, hubungan saling mendukung, bisa nggak kasih saya satu saja lagi, karakter penting apa yang dimiliki oleh orang yahudi terhadap suku bangsa lain?

Mr Heinz; Walau kami warga negara nya Australia, jauh didasar hati kami, kami merasa kami tetaplah orang asing disini, walau kami berusaha menaruh kesetiaan yang sebaik baiknya terhadap pemerintah dan masyarakat Australia dimana kami hidup dan beranak cucu.

Kalau kamu pernah membaca sejarah masyarakat yahudi dalam 2000 tahun lalu, dimana kami mengalami aniaya, keterpojokan, diskriminasi, kekerasan dan penutupan peluang hidup yang ekstrem yang dilakukan oleh pemerintah pemerintah dimana kami hidup, kami mengembangkan satu falsafah hidup yang ditanamkan turun menurun dari generasi ke generasi yaitu;

Sebagai pendatang, untuk bisa makan besok hari, kami harus berjuang 2 kali lebih gigih dari penduduk lokal.

Filosofi ini bukan main main. Setiap orangtua menanamkan anak anaknya ribuan kali hal yang sama, jadi kalau kamu lihat secara natural komunitas yahudi lebih berhasil, itu karena kami berhasil mengembangkan budaya tahan uji dan naluri untuk bertahan hidup.

Ok Wishnu, sudah hampir satu jam kita ngobrol, kamu lucky saya bisa luangkan waktu sebegini lama, biasanya saya bisa menghasilkan sekitar $400 per jam.

Jadi anggap saja itu hadiah buat kamu karena kamu kerja nya bagus.

Wishnu; Smile…..iya, pengajaran nya malah lebih berharga dari uang kok mr Heinz.

Mr.Heinz, sekali lagi terima kasih banyak, dan saya rasa saya sudah belajar sesuatu yang penting hari ini and God will always bless you mr rhein….

Mr Heinz; anytime …

---------------------------

Amsal 1; 2-5 & 7

untuk mengetahui hikmat dan didikan,

untuk mengerti kata kata yang bermakna,

untuk menerima didikan yang menjadikan pandai,

serta kebenaran, keadilan dan kejujuran,

untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman,

dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda –

Baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu

dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan

Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan,

tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan

Tuhan memberkati setiap pejuang yang bertekun hingga akhir

Wishnu Iriyanto

Managing Director

FUTURE education (agen sekolah ke luar negeri)

&

FUTURE english (Kursus bergaransi TOEFL 580 / IELTS 6.5 dengan angka keberhasilan 100%)

3 comments:

Anonymous said...

sdr Wisnu saya senang dan memberikan proficiat atas tulisan2 anda semogamemberikan pencerahan bagi org lain yg blm mengetahuinya

bloger @mp site said...

Proficiat....
dan salam kenal dari saya banyak tulisan tulisan sdr wisnu memberikan inspirasi bagi saya sbg pendamping oransisasi...


Selamat & GOOD LUCK

Anonymous said...

Thx Kak Wisnu, saya orang yang kurang bijak dalam hal pengaturan uang. Thx sungguh membuka pikiran saya