Tuesday, January 27, 2009

TAKUT BANGKRUT




PAda hari pertama sang mentor berlibur di Jakarta, seorang kenalan lama yang berasal dari kota manado membawa anaknya datang bertemu mentor untuk mendapatkan sedikit bimbingan dan pandangan mengenai dunia wiraswasta.

Anak tersebut saat ini berusia 22 tahun dan sedang menempuh semester akhir di sebuah universitas negeri di MANADO.

Berikut ini adalah percakapan antara sang mentor dan sang anak:

Mentor; Apa kabar?

Sang anak: Baik sekali mentor. Anda sendiri apa kabarnya?

Mentor; Saya juga baik sekali, terima kasih untuk pertanyaannya. Apa yang saya bisa bantu anak muda?

Sang anak: Saya langsung saja masuk ke point utamanya mentor. Saya bersekolah di bidang yang ber-aroma ekonomi. Ada juga keinginan saya untuk kelak menjadi seorang yang terlibat aktif didunia wiraswasta. Hanya saja saya punya satu ketakutan besar yang sampai hari ini tidak bisa saya atasi yaitu saya TAKUT BANGKRUT.

Mentor; Wajar kok. Tidak ada yang istimewa apabila kamu memiliki perasaan itu. Saya kira, hampir semua wiraswastawan juga punya ketakutan yang sama soal itu. Makanya karena mereka juga takut bangkrut, mereka mengembangkan semua skill yang dibutuhkan untuk mencegah situasi bangkrut itu benar benar terjadi menimpa mereka.

Jadi apakah perasaan kamu sudah lebih enak pada saat mendapati fakta bahwa rasa takut akan bangkrut itu dimiliki bahkan oleh orang orang sekelas konglomerat sekalipun?

Sang anak; Terima kasih untuk fakta kecilnya. Tapi ketakutan saya itu bukan biasa biasa saja mentor, mungkin skalanya diatas ukuran biasa, karena takutnya saya akan kehilangan uang dan bangkrut, saya bahkan hampir tidak berani memulai usaha apa-apa.
Benar benar ketakutan yang berlebihan.

Mentor; Oh, ternyata ini bicara tentang rasa takut berlebihan ya?

Saya itu sama sekali tidak pintar dan cara berpikir saya sederhana. Malah untuk banyak orang, saya sering dituduh terlalu menyederhanakan permasalahan bisnis.
Padahal menurut saya, hampir semua masalah memang sederhana, sejauh kita punya kemampuan menyederhanakannya. Memang dari masalah yang sederhana itu, belum tentu penyelesaiannya akan sesederhana permasalah itu, tetapi kebenaran utamanya adalah pada saat kita mampu menyederhanakan masalah, maka solusi dan pemecahannya akan lebih mudah untuk ditemukan.

Saya harap statement diatas tidak terlalu njelimet bagi kamu.

Masuk kedalam masalah kamu diatas.
Sebelum saya mulai menyederhanakan permasalahan, saya ingin tahu hal dasar lainnya dulu. Apa sebenarnya cita-cita kamu yang lain?

Sang anak; Salah satu cita cita saya yang utama adalah ingin menjadi seorang tentara profesional mentor. Hanya saja saya gagal dalam test masuk AKABRI selepas saya SMU dan akhirnya saya berkuliah di bidang ekonomi seperti kebanyakan teman teman lainnya.

Mentor; Wow…..Apakah kamu tahu konsekuensi menjadi seorang tentara professional?
Apakah kamu siap mengorbankan nyawa kamu dalam peperangan bila kelak pertempuran / peperangan itu memang ada?
Apakah kamu sadar bahwa dalam proses pelatihan untuk menjadi tentara professional saja, kamu bisa kehilangan nyawa kamu kapan saja?

Sang anak: Saya sepenuhnya sadar mentor. Saya bukan penakut. Kematian adalah hal yang saya hindarkan tetapi bukan sesuatu yang saya tolak bila memang itu sudah menjadi nasib saya.

Mentor: Tertawa panjang dengan kerasnya….

Sang anak: Apa yang mentor tertawakan (dengan nada sedikit tersinggung)

Mentor; (masih dengan napas tersenggal senggal setelah tertawa keras yang cukup lama)
Jangan tersinggung. Saya hanya merasa ada yang lucu dalam situasi ini..

Sang anak; Apanya yang lucu mentor? Anda mentertawakan cita cita saya menjadi tentara?

Mentor; Bukan. Sesuatu yang lebih dalam tetapi lebih sederhana.
Anda datang menemui saya dan bilang bahwa anda begitu takut rugi dan bangkrut tetapi disatu sisi anda dengan bulatnya katakan pada saya bahwa anda tidak takut mati.
Tidakkah itu ironis?

Sang anak: Saya tidak melihat ada yang ironis disana mentor.
Takut akan rugi / bangkrut dan takut mati adalah hal yang totally berbeda mentor.
Itu adalah 2 hal yang tidak bisa dibandingkan.

Mentor; Oh ya…. Situasi ini sama derajat ironisnya dengan bertemu seorang pemburu kawakan yang berpengalaman menangkap harimau, singa dan macan, tetapi bilang kalau dia ketakutan setengah mati menghadapi seekor rubah.

Saya beritahu satu fakta kecil anak muda.
Saya mengenal cukup banyak orang orang yang cukup kaya. Mereka yang umumnya berangkat dari jalur bisnis. Apabila saya tanya mereka semua sebuah pertanyaan sederhana misalnya:

Kalau anda harus memilih satu dari situasi ini, maka apakah pilihan anda: Bangkrut 10 kali dalam bisnis di kehidupan ini tetapi memiliki kesempatan untuk bangkit kembali atau meninggal dan tidak dapat hidup kembali, maka saya percaya banyak (kalau tidak dikatakan seluruhnya) teman teman saya yang akan memilih bangkrut 10 kali tanpa harus berpikir lama lama dibanding memilih kematian.

Kenapa mereka pilih bangkrut?
Karena bangkrut bukan merupakan akhir dari segalanya. Sejauh anda bisa memiliki reputasi baik dan karakter unggul, maka bangkrut bukanlah sesuatu yang terlalu menakutkan.
Reputasi dan karakter anda akan membantu anda untuk pulih dan bangkit kembali, berapapun banyaknya anda terjatuh kedalam sumur kebangkrutan.

Apa artinya semua ini?
Artinya, dikalangan bisnis, kemampuan untuk deal dengan kematian justru dipandang sebagai salah satu keberanian tertinggi dibanding hanya sekedar kemampuan untuk deal dengan situasi bangkrut anak muda.

Saya percaya, untuk bisa berhasil dalam hidup ini, pertama tama, anda memerlukan pengajaran pengajaran yang benar tentang segala sesuatu.
Pengajaran yang benar akan hal hal yang benar, membantu anda mengembangkan nasib baik anda.

Itu digambarkan dengan baik oleh prinsip dibawah ini;

Pengajaran mempengaruhi pemikiran.
Pemikiran mempengaruhi Tindakan.
Tindakan mempengaruhi Kebiasaan.
Kebiasaan mempengaruhi Karakter
Dan Karakter mempengaruhi nasib kamu.

Berangkat dari fakta fakta diatas, dimana kamu tidak takut untuk menghadapi kematian, maka seharusnya kamu dan jutaan orang lain di Indonesia yang memiliki skala keberanian yang sama akan kematian akan bisa sangat berhasil dalam hidup ini. Kenapa saya bilang begitu?

Karena segala sesuatunya dimulai dari keberanian.
Tidak ada yang bisa mengembangkan kecintaan penuh terhadap dunia bisnis bila dia dihimpit ketakutan yang begitu dalam.
Tidak ada seorangpun yang bisa memunculkan hasrat sempurna dalam dunia bisnis bila ketakutannya sampai mengalahkan akal sehatnya.
Tidak ada seorangpun yang bisa secara maksimal mengembangkan keahliannya bila ketakutannya begitu memenjarakan dia dan menghabiskan begitu banyak energi penting dalam hidupnya.

Ada satu pepatah negeri china yang terkenal soal keberanian;

Apabila anda hendak menangkap anak naga, maka anda harus memiliki keberanian untuk memasuki sarang naga

Artinya, tanpa keberanian, sekalipun skill anda tinggi, anda hanya akan menangkap angina, bukan sesuatu yang berharga sama sekali.

KAlau kamu sudah sampai pada tahap memiliki keberanian yang bulat untuk menekuni sebuah profesi, disertai niat baik dan sikap yang benar, maka saya percaya tidak akan ada masalah yang terlalu besar yang tidak mungkin untuk dipecahkan.

Mungkin pada awalnya segala sesuatunya tidak mudah (tapi hei, apakah ada bidang yang begitu mudahnya untuk ditekuni sampai pada tahap menjadi ahli ? ), tetapi bila kamu cukup bertekun untuk menghadapi semua pintu pintu peluang dan kesempatan yang selama ini tertutup dan terkunci rapat rapat, maka tidak ada kekuatan yang cukup besar yang bisa menahan kekuatan sebuah tekad seorang anak manusia.

Saya percaya sebuah statement dibawah ini:

Tidak ada senjata yang lebih berkuasa dimuka bumi ini yang bisa menghentikan tekad kuat dan semangat tak tergoyahkan.
Dengan kata lain, tekad kuat dan semangat tidak tergoyahkan adalah senjata paling mematikan dimuka bumi ini.

Nah tekad dan semangat yang tidak goyah oleh apapun, hanya bisa muncul bila roh keberanian itu eksis dalam diri kamu.

Dan untuk membuat roh keberanian itu eksis dalam diri kamu, kamu hanya perlu mendapatkan pengajaran yang benar, sehingga pengajaran itu bisa bertumbuh menjadi satu kebenaran dan pada akhirnya kebenaran itu bisa memerdeka-kan kamu atas roh roh ketakutan dan kekuatiran.

Saya sampai hari ini masih pada pendapat saya bahwa INDONESIA TIDAK KEKURANGAN BIBIT PENGUSAHA seperti yang sering dikumandangkan oleh banyak orang orang sekelas pejabat Indonesia, karena dari calon calon tentara seperti kamu dan bahkan pensiunan tentara saja yang sudah melewati dan mendapatkan pengertian sejati akan rasa takut akan kematian, bila diajarkan dengan benar bahwa betapa berharganya pemahaman mereka akan kematian, bisa muncul pengusaha pengusaha Indonesia yang tangguh, tahan banting, berkemauan bulat, ulet serta tahan menderita.

Memangnya apalagi sih syarat utama untuk bisa berhasil didalam dunia bisnis selain dari syarat syarat diatas?

JAdi sekarang kamu pulang kerumahmu di manado, renungkan apa yang baru saja saya ajarkan ke kamu dan bila kelak kamu sudah jadi pengusaha berhasil, maka kamu dan papa kamu masing masing berhutang satu potong besar ikan bakar dengan bumbu khas manado yang dimasak dipinggir pantai nya manado yang eksotik + 3 jenis sambal yang berbeda.

hmmmmm yummy….:)

Jangan lupa ya (laughing)…..