Friday, January 26, 2007

organisasi yang mampu menghasilkan pahlawan 5

Organisasi yang mampu menghasilkan pahlawan (bagian 5)


Prinsip acuan;

Orang orang luarbiasa dihasilkan oleh nilai nilai luarbiasa
-wishnu Iriyanto-


Nilai nilai luarbiasa yang dianut otomatis akan mempengaruhi cara pandang luarbiasa.
Cara pandang yang luarbiasa otomatis akan membentuk prilaku luarbiasa.
Prilaku luarbiasa yang dilakukan berulang-ulang akan menciptakan kebiasaan luarbiasa.
Dan kebiasaan-kebiasaan luarbiasa akan dengan sendirinya menghasilkan orang-orang luarbiasa.

Mari kita bicara dalam tataaran organisasi yg paling besar yaitu bangsa.

Mengambil ide dari tulisan salah seorang rekan di milis tetangga, kemajuan ekonomi di negara negara seperti china, Taiwan , hongkong, dan Singapore digambarkan oleh lee Kuan yee sebagai hasil dari bentukan nilai nilai kong hu cu, atau persisnya disebut “etika Kong Hu Cu”.
Nilai nilai yang dihasilkan oleh Kong Hu Cu, setidaknya menghasilkan individu individu pekerja luarbiasa keras dan ulet, orang orang dengan kemampuan menabung paling hebat diseluruh dunia (disamping bangsa yahudi), dan network kuat yang saling mendukung melintasi batas negara.

Juga masih menurut sosiolog, keberhasilan bangsa bangsa western, dijelaskan oleh nilai nilai protestan yang mereka anut dan meresap begitu kuatnya dan tetap mempengaruhi prilaku mereka sampai sekarang walau mungkin seperti diberitakan oleh detik.com dimana sebagian besar anak anak di inggris saat ini bahkan tidak tahu kalau natal itu merupakan kelahiran Yesus Kristus.

Di western, hukum kasih diterjemahkan menjadi prinsip prinsip keadilan bagi semua golongan termasuk kalangan cacat, minoritas dan perempuan.
Bahkan prinsip keadilan ini mengalahkan prinsip agama bila memang mereka bersinggungan. Misalnya di Negara bagian Victoria , Australia , ada rumah sakit yang menyimpan alkitab (biasanya selalu ada disamping tempat tidur pasien) karena ada keluhan dari kalangan minoritas yang merasa tidak adil dan alkitab tersebut hanya diberikan apabila ada pasien yang memintanya.

Keadilan yang berakar dari hukum kasih juga akhirnya mempengaruhi sekali nilai nilai yang berkaitan dengan kesetaraan dalam semua kesempatan baik pendidikan, kehidupan sosial, politik, peluang yang sama untuk berhasil, pengakuan dan lain lain, tidak perduli apapun latar belakang agama, ras, dan gender.

Hukum kasih juga diterjemahkan menjadi prinsip prinsip toleransi, makanya negara negara western mampu menjadi rumah yang nyaman bagi talenta telenta terbaik dari seluruh dunia yang merasa tidak nyaman ditempat dimana mereka berasal sebelumnya.

Prinsip pencarian akan kebenaran oleh negara negara western diterjemahkan menjadi nilai nilai yang mengijinkan masyarakat untuk mempertanyakan tafsiran tafsiran yang dianggap salah dan menyimpang dan merupakan pedoman bagi masyarakat untuk terus menerus mengkritisi kebijakan kebijakan pemerintah yang dianggap salah secara terbuka.

Prinsip melakukan kebenaran mendasari nilai nilai yang berkembang kuat dimasyarakat western yang dirumuskan dengan slogan do the right things.

Walau masih banyak kekurangan disana sini, tapi prinsip prinsip tentang pencarian kebenaran dan kewajiban untuk melakukan kebenaran memungkinkan bangsa-bangsa ini ber-evolusi terus menerus kearah baik.

India walau belum meng-claim etika Hindu sebagai penjelasan atas keberhasilan ekonominya dan pertumbuhan nya yang hebat sebagai suatu bangsa yang saat ini disegani oleh dunia internasional, setidaknya mempunyai nilai nilai dasar hebat seperti mengijinkan kalangan minoritas selama dia memang berkapasitas memadai untuk menjadi pemimpin bahkan sampai pada level presiden sekalipun.
Sebagai informasi, India sekarang dipimpin oleh presiden beragama muslim dan perdana mentri beragama sikh (keduanya adalah golongan minoritas).
Sepanjang sejarah semenjak merdeka-nya India , mereka bahkan pernah dipimpin oleh presiden beragama muslim lebih dari satu kali.

Nilai luarbiasa yang dianut India mengijinkan tiap tiap orang tanpa memandang latar belakang suku, agama dan gender untuk bisa menjadi pemimpin, membuat baik kalangan mayoritas dan minoritas bersinergi positif untuk membangun negeri itu dengan sungguh sunguh, tolong-menolong dan bahu-membahu, tanpa terganjal perasaan tersisihkan, diskriminasi dan perasaan perasaan negative lainnya yang menghabiskan banyak energi dan sangat merugikan.


Mari bicara organisasi dalam skala yang lebih kecil yaitu militer dan gereja katolik.

Gereja katolik dan militer dikategorikan sebagai organisasi yang paling rapi garis komando-nya diseluruh dunia, bahkan dibanding organisasi yang berbentuk Negara sekalipun.
Gereja katolik dan militer mempunyai pencapaian yang hebat untuk masing masing bidang yang ditekuninya. Salah satu persamaan nilai yang mereka anut adalah KETAATAN LUARBIASA terhadap organisasi dan kepemimpinan.

Militer dan gereja katolik sejauh saya amati tidak terlalu mengenal dan percaya pada demokrasi terutama voting, mereka percaya sekali pada ke-efektif-an OTORITAS KEPEMIMPINAN.
Nilai nilai yang mereka percaya tentang kepemimpinan ialah, pemimpin seharusnya mendengarkan pendapat semua orang, tapi pada saat mengambil satu keputusan penting, pemimpin harus dapat mengambil keputusan yang dipercaya merupakan keputusan terbaik dengan menyingkirkan suara mayoritas bila perlu.

Sebagai contoh; dalam militer, kita tidak dapat membayangkan bila mayoritas anggota sebuah pleton berdasarkan voting suara terbanyak mampu menolak misi menerobos garis belakang musuh dan melakukan pengintaian hanya karena mereka anggap penugasan itu berbahaya dan beresiko tinggi, walau sebetulnya misi itu penting sekali bagi keseluruhan peperangan dan berpeluang menghemat korban jiwa dalam jumlah banyak sekali.

Aristoteles pernah bilang; suara mayoritas belum tentu suara TUHAN. Makanya beliau tidak pernah percaya bahwa system voting yang berdasarkan suara terbanyak, akan selalu dapat menghasilkan keputusan terbaik.

Pertanyaan paling klasik adalah, apakah kepemimpinan otoriter yang mengesampingkan voting ala militer bisa menghasilkan keputusan terbaik dibanding demokrasi?

Saya percaya militer akan berpendapat, lebih baik keputusan sederhana tapi dipatuhi dengan kesungguhan hati oleh segenap pelakunya dibanding keputusan bagus tapi tidak disertai dengan kepatuhan mutlak.

Salah satu mantan presiden amerika pernah bilang; Semua rencana paling sederhana-pun, mampu membuahkan hasil yang luarbiasa selama semua orang mengerjakannya dengan sungguh sungguh, menyingkirkan agenda pribadi mereka dan tidak perduli siapa yang mendapat nama olehnya.

Jadi apabila kita bisa menerapkan prinsip ketaatan pada pemimpin secara luarbiasa dan terbiasa untuk mengesampingkan ego masing masing, maka organisasi hebat bukanlah sekedar impian belaka. Ini mungkin mirip dengan typical perusahaan-perusahaan di jepang dimana dukungan diberikan secara all out oleh segenap pegawai, ego pribadi dikesampingkan sedemikian rupa, dan kepentingan kolektif dan organisasi diutamakan

Dari kopassus pun kita bisa belajar tentang nilai luarbiasa.
Kopassus menanamkan nilai nilai keberhasilan yang sangat extreme pada setiap anggotanya dan tergambar dalam slogan mereka yang berbunyi: Lebih baik pulang tinggal nama daripada gagal dalam tugas.
Jadi setiap prajurit tahu secara jelas apa yang dituntut dari masing masing dari mereka dalam setiap aktivitas maupun operasinya.
Makanya tidak heran mereka mampu secara konsisten menghasilkan prajurit prajurit hebat diatas rata rata.

Bagi orang awam, slogan ini mungkin terdengar mengerikan, tapi kalau kita melihat dalam konteks yang lebih luas bagaimana organisasi mampu menghasilkan pahlawan luarbiasa, pastilah harus dimulai dengan penanaman nilai-nilai yang luarbiasa terlebih dahulu.

Pada saat Guus hidink melatih Korea selatan dalam piala dunia yang berlangsung di Korea&jepang, dan dimana Korea selatan mencapai prestasi fenomenal luarbiasa, salah satu nilai yang ditanamkan Guus hidink pada pasukannya adalah: Lebih baik kamu semua mati dilapangan karena kelelahan daripada kamu mempermalukan negara Korea di kancah internasional.

Hasilnya team itu bertarung dengan kesetanan, bahkan pertandingan perebutan juara 3 dan 4, antara turki dan korea selatan disebut sebut sebagai pertandingan final sesungguhnya, dibanding pertandingan perebutan gelar juara 1 dan 2.

Slogan, tradisi, penggunaan symbol symbol dan terutama teladan para pemimpin, dipercaya sebagai alat management yang paling ampuh dalam menyampaikan pesan dari nilai nilai yang dianut.
Tapi kalau harus dipilih salah satu yang terpenting, maka TELADAN lah pilihannya.

Organisasi bisa saja membuat list nilai nilai yang mereka mau terapkan, tapi tanpa ada teladan, maka itu semua tidak berguna.

Banyak perusahaan besar menyewa konsultan konsultan mahal untuk merumuskan nilai nilai mereka, tapi saya percaya nilai nilai tidak bisa disuntikkan dari luar melainkan dia harus tumbuh alami dari dalam.

Kalau meminjam prinsip: warna pemimpin adalah warna organisasi, maka umumnya nilai nilai yang dianut pemimpin, itulah juga yang akan secara otomatis mengalir dan menular menjadi warna organisasi.

JAdi kalau perusahaan menunjuk seseorang penjual terbaik mereka menjadi pemimpin tapi dengan karakter pribadi curang, maka cepat atau lambat organisasi itu akan berubah menjadi organisasi yang curang.

Menurut ilmu prilaku organisasi, organisasi teroris yang radikal dan militant-pun, tidak pernah bisa diciptakan hanya melalui satu rangkaian nilai saja tanpa melibatkan teladan pemimpin yang juga radikal dan militan.

Jadi pada saat kita bicara perangkat nilai disini, kita harus mengaitkan dengan teladan pemimpin.

Karena ada prinsip berbunyi; Satu teladan, berbicara lebih nyaring dari 100 himbauan.

Mari kita persempit topik nilai nilai ini ke organisasi bisnis yang lebih kecil;

Kalau kita bermaksud menciptakan organisasi bisnis yang berisikan pemenang, maka saya percaya kita harus mulai dari menerapkan seperangkat nilai nilai tentang menang.
Kita sebagai pemimpin harus mulai dengan tidak mentoleransi kegagalan sekecil apapun.
Kita harus mulai dengan tidak menaruh belas kasihan pada kegagalan yang bersifat human error, kita harus mulai menuntut orang orang kita untuk memperlakukan persaingan persaingan kecil sebagai sebuah peperangan, dimana kalah adalah kata kata yang “haram” terdengar.
Karena bila organisasi kita terbiasa menang dalam skala kecil, maka kemenangan skala besar tanpa kita sadari akan terlampaui dengan sendirinya.
Bukankah kemenangan besar itu merupakan kumpulan dari kemenangan-kemenangan kecil?

Tidak menaruh belas kasihan pada kegagalan yang bersifat human error, mungkin kelihatan kejam untuk kebanyakan orang, dan menimbulkan penolakan bagi banyak pihak.

Tapi bila pemimpin mampu memberikan teladan maka segala sesuatunya menjadi lebih mudah untuk di duplikasi secara meluas.


Satu cerita penutup;

Maafkan bila contoh yang diambil berasal dari usaha kecil kami.

Dulu pada saat saya merintis usaha saya, saya memandang enteng sekali konsep nilai nilai. Saya berpikir setiap orang pastilah tahu nilai nilai baik yang harus dilaksanakan.

Tapi ternyata untuk satu area kecil saja yang bernama kerja keras, setiap orang datang dengan level pemahaman yang berbeda beda.

Akhirnya saya merumuskan nilai nilai yang saya ingin diterapkan di organisasi kami, lalu mensosialisasikan melalui sms kepada tiap pegawai setiap paginya selama kurang lebih 2.5 tahun.

Teknik ini mencontoh pendekatan wal mart dalam memberikan briefing pagi oleh CEO mereka melalui satelit dan dilihat oleh segenap pegawainya disemua belahan dunia melalui televisi. Hanya saja karena perusahaan kami kecil, maka teknologi sms menjadi pendekatan terbaik kami untuk menjangkau orang orang kami di lokasi lokasi yang berbeda beda.

Dan pagi hari saya perhitungkan sebagai waktu terbaik dalam penanaman nilai nilai organisasi.

Setiap kali ada permasalahan, saya merumuskannya menjadi nilai tersendiri, lalu menginformasikan ulang ke setiap staff dalam bentuk sms pagi.

Misalnya;
- Ketika ada peristiwa dimana pegawai senior telah berlaku berlebihan terhadap pegawai pemula, saya meng-sms setiap orang dengan bunyi; Seseorang dihormati karena sikapnya dalam melindungi mereka yang lemah, bukan sebaliknya. Tidak menyebut nama, tapi itu langsung menjadi peringatan bagi semua orang dimasa mendatang
- Lalu pernah ada peristiwa dimana ada pegawai baru, karena merasa pintar, lebih berpendidikan dan lebih tua, tidak menaruh hormat pada seniornya yang kebetulan lebih rendah pendidikannya tapi kami percayakan sebagai mentornya dalam hal product knowledge. Mendengar hal itu, saya meng-sms semua orang besok paginya dengan bunyi; Organisasi kami menghormati orang orang yang mempunyai karakter dan sikap yang baik, kepintaran dan latar belakang mengesankan tidak pernah membuat kami silau. Hasilnya, semenjak itu, tanpa ditegur langsung, pegawai baru itu berubah menjadi lebih positif, dan semua anggota di organisasi kami dapat mengerti nilai nilai dasar yang kami anut.
- Pernah ada pegawai senior dan memiliki kemampuan menjual yang sangat baik, hanya karena ditegur utk satu kesalahan, dia memperlihatkan bibit pemberontakan secara sangat mencolok dan berpotensi menularkannya pada pegawai lain, maka sms saya di pagi berikutnya adalah: Kalaupun organisasi kami harus terhenti pertumbuhannya beberapa tahun hanya karena kehilangan pegawai bagus tapi berkarakter jelek, itu akan kami pandang sebagai hal yang baik dibanding kami harus mempertahankan orang orang berkarakter salah dan berpotensi jadi masalah besar dimasa mendatang. Hasil akhirnya, pegawai itu keluar dengan sendirinya, tapi organisasi kami menjadi stabil dari potensi goncangan dan potensi penularan karakter jelek terhadap pegawai pegawai lainnya.

Pada masa masa awal, sms seperti itu terasa sangat asing dan janggal bagi kebanyakan orang dan cenderung keras di penerimaan sebagian besar orang orang kami, tapi seiring dengan kedewasaan kami makin baik hari ke hari, maka hal hal seperti itu bisa dilihat sebagai makanan keras yang baik bagi jiwa kami semua.

Dalam 6 bulan pertama, saya belum melihat buah nyata dari investasi saya di program sms tadi, tapi setelah 1 tahun keatas, saya boleh bangga kalau organisasi kami walau diisi beragam orang dari beragam latar belakang pendidikan, suku, agama dan didikan keluarga, akhirnya menganut nilai nilai yang jauh lebih seragam dan memudahkan kami selaku management untuk bergerak kearah baik dan bermanuver bila diperlukan.


Every generation should live better than the last



-Adalah naïf untuk berpikiran bahwa berkat yang dipercayakan Tuhan terhadap kita, hanya diperuntukkan untuk kita dan keluarga kita, anak anak yang kurang beruntung di luar sana pun punya hak didalamnya-


Wishnu Iriyanto
Managing Director
FUTURE education (agent sekolah ke luar negeri)
&
FUTURE English (kursus bergaransi TOEFL 580/ IELTS 6.5 dengan angka keberhasilan 100%)

Kelapa gading; 021 4585 1123
Kuningan; 021 5200 883
Mega mall; 021 668 3847
Pasar baru; 021 351 8116

Semarang ; 024 761 0900
Pekan baru; 0761 44109

Ps; saya berharap bisa berkenalan dengan rekan rekan di friendster.
Nama; Wishnu Iriyanto
Lokasi; Australia


Kunjungi;
Wishnuiriyanto.blogspot.com

Need Mail bonding?

Organisasi yang mampu menghasilkan pahlawan 4

Organisasi yang mampu menghasilkan pahlawan (bagian 4)

Oleh; wishnu iriyanto

Prinsip acuan;

Seorang pemimpin berkapasitas pahlawan umumnya memiliki kecenderungan untuk mampu menghasilkan pahlawan berikutnya, bahkan yang jauh lebih hebat lagi

-wishnu Iriyanto

Prinsip pendamping 1;

Sesama pahlawan umumnya bisa saling mengenali (wishnu Iriyanto)

Prinsip pendamping 2;

Tidak ada singa yang mau berburu bersama sama dengan sekawanan serigala.

Prinsip pendamping 3;

Lebih baik berikan saya 5 orang dengan kapasitas pahlawan untuk menghadapi segerombolan musuh, dibandingkan dengan 100 prajurit biasa.

Karena bukan jumlah-lah yang menentukan kemenangan (pepatah militer china kuno)

Saya percaya tidak pernah ada orang orang luarbiasa yang tercipta secara kebetulan.

Mereka pasti dibangun oleh setidaknya satu faktor luarbiasa atau lebih.

Secara alami, setiap orang orang luarbiasa pasti memiliki standard nilai, disiplin, pemikiran, cara bergerak, cara memandang sesuatu, kemampuan untuk memikul beban berat, daya tahan, pengharapan yang berbeda dengan kebanyakan orang biasa.

Dalam sifatnya yang paling mendasar, setiap orang orang luarbiasa tidak pernah bisa nyaman untuk bekerja bersama dengan orang orang berada jauh dibawah standard dasar yang mereka miliki dan terutama mereka yang sama sekali tidak memiliki kemampuan dan kemauan untuk menyesuaikan diri dalam jangka waktu tertentu.

Kalau kita melihat sejarah pembentukan orang orang luarbiasa, mereka umumnya melalui proses yang panjang, menyakitkan dan tidak sebentar, dan kesetiaan mereka untuk bersabar dalam proses itulah yang akhirnya membuat mereka menjadi luarbiasa.

Dan tidak heran, sebagaimana mereka dulu diproses, maka cara cara yang sama biasanya akan digunakan untuk memproses orang orang berikutnya.

Maafkan kalau saya mengambil contoh dari organisasi saya.

Adik saya yang terkecil adalah pekerja paling militant diantara kami bertiga. Konsistensi, keuletan, ketekunan dan kemampuan berhematnya paling terkenal diantara kami.

Sebagai orang yang paling bertanggung jawab dibagian penjualan di bidang jasa keagenan sekolah luar negeri, penjualan pribadinya lebih baik bahkan dibanding akumulasi dari 3 penjual terbaik kami. Saya dan adik saya (anak no 2), mengakui kalau untuk banyak hal, daya juang nya lebih baik dari kami berdua.

Adik saya yang terakhir ini, dalam menciptakan pelapis-pelapis di organisasi kami tergolong paling lambat, karena cara dia mendidiknya benar benar telaten dan intensif, sehingga pada saat yang sama dia hanya mampu mendidik 2 orang maksimal.

Walau dia tergolong lambat, tapi orang orang yang dihasilkannya berkualitas lebih baik dari orang orang yang saya dan adik pertama saya ciptakan.

Kelebihan lainnya, walau dia tidak banyak bicara, tapi apabila kami sodori orang baru untuk dilatih dibawahnya, dia bisa tahu dalam 3 hari, apakah orang baru ini berpotensi jadi baik dimasa mendatang atau kita akan cuma sekedar buang-buang waktu dalam proses melatihnya.

Caranya cuma sederhana, setiap orang baru akan disodori workload yang luarbiasa banyak, nanti dari situ akan dilihat sikapnya dalam melaksanakan tugasnya.

Walau pegawai baru ini tergolong orang pintar, tapi bila sikapnya menunjukkan penolakan atas beban berat tersebut atau setidaknya memperlihatkan sikap hati yang tidak benar terhadap beban berat, adik saya akan bisa langsung memperkirakan kalau anak ini tidak akan cocok kerja bersamanya dan dalam jangka panjang apabila misi kami ingin men-duplikasi cara kerja, keuletan dan ketekunan yang adik saya miliki, dia sudah bisa tahu kalau itu tidak akan pernah tercapai.

Saya dan adik pertama saya secara umum mengetahui bahwa teladan-lah yang paling efektif dalam proses pembentukan generasi berikut, tapi bila dibandingkan dengan adik terakhir saya ini, kami berdua kelihatannya masih harus belajar lagi untuk mengerti esensi mendasar dan konsistensi dari prinsip teladan tersebut.

Karena adik terakhir saya ini memang lebih militant dalam bekerja, maka sudah bisa ditebak kalau orang orang yang bekerja dibawahnya umumnya lebih menjerit dalam hal beban kerja, walau pada akhirnya kita bisa tahu kalau hasil didikannya tidak pernah mengecewakan.

Dulu pernah saya tanya, apakah mungkin tekanan yang adik saya berikan bisa dilonggarkan sedikit, tapi dia malah menguliahi saya dengan kata katanya yang terkenal:

Dalam organisasi kecil, kemungkinan-kemungkinan untuk ditinggalkan oleh pegawai bagus sangat besar dibanding organisasi besar. Saya mendidik orang sampai demikian kuat agar mereka nantinya bisa menjual lebih baik dan akhirnya bisa menghasilkan income lebih besar dari yang mereka mungkin dapatkan di perusahaan besar (kami mengembangkan system gaji + komisi penjualan+ bonus).

Apabila tahap itu sudah tercapai, maka perusahaan besarpun bukan lagi merupakan sesuatu yang harus ditakuti.

Sistem pelatihan yang lembek, tidak akan menguntungkan siapapun, karena pelatihan yang lembek membuat pegawai pegawai jadi lembek dan membuat kemampuan mereka menerobos dan menjualpun menjadi lembek. Pada akhirnya baik perusahaan maupun si pegawai tidak akan dapat apa-apa, dan seiring dengan sifat dasar tiap orang untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari hari ke hari, maka kehilangan pegawai pegawai bagus karena diambil pesaing-pun hanya tinggal menunggu waktu.

Jadi tolong, jangan tanyakan pertanyaan bodoh itu lagi dimasa depan…….

Mendengar itu, saya dan adik saya no 2 serasa ditampar ulang dan cuma bisa terdiam untuk mengamini kebenaran mendasar yang harus dimengerti oleh tiap tiap perusahaan kecil.

----------------------------------------------------------------------------------------------------

Saya punya teman dekat semasa SMU yang sekarang bekerja sebagai seorang sekretaris profesional.

Menurut saya, dia adalah sekretaris yang sangat cakap dibidangnya, melampaui kebanyakan sekretaris pada umumnya. Sifat sifat seperti cekatan, efisien, organize, terampil, inisiatif tinggi dan kemampuan untuk bekerja di dibawah supervise yang sangat minimum, dimilikinya dengan penguasaan diatas rata rata sekretaris professional lainnya.

Dia memang lulusan sekolah sekretaris yang ternama di Jakarta, tapi dia menolak apabila saya menarik kesimpulan bahwa sekolahnya-nya lah yang membuat dia sampai pada level demikian rupa, dia bilang sekolahnya yang bereputasi tinggi di Jakarta memang memberikan satu keuntungan dalam hal “start”, tapi pertumbuhannya dari seorang sekretaris pemula menjadi seorang sekretaris professional dalam waktu luarbiasa singkat adalah murni karena tempaan pemimpin pemimpin yang pernah dilayani nya plus karakter pribadinya yang memadai.

Teman saya ini sudah bekerja di bawah kepemimpinan langsung dari beberapa pemimpin pemimpin perusahaan terbaik dengan kinerja pertumbuhan yang sangat cepat di industrinya masing masing.

Dia menceritakan bahwa fase kerjanya dengan para pemimpin tersebut merupakan “kawah candradimuka” bagi karir profesionalnya.

Sejauh dia flash back kebelakang, dia mengakui bahwa semakin keras tekanan pekerjaan yang dia terima, semakin membuat dia bertumbuh lebih cepat.

Ada beberapa pemimpin perusahaan tersebut masuk dalam kategori sangat “kejam” dalam hal tuntutan pekerjaan, malah cenderung kurang manusiawi, misalnya; pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh 2 orang sekretaris professional, malah cuma dibebankan pada dirinya seorang. Tapi karena karakternya yang baik, dia telan semua tekanan pekerjaan itu tanpa banyak mengeluh.

Pada saat dia mampu meng-handle tanggung jawab itu dengan sangat memuaskan, hasil akhirnya bisa ditebak, kapasitas pribadi-nya menyamai setidaknya 2 orang sekretaris professional rata rata.

Pada saat saya tanya, apakah dia menyesal telah menghabiskan karir profesionalnya dibawah kepemimpinan orang orang “kejam” tersebut, dia menjawab, bahwa pengalamannnya bekerja dengan pemimpin pemimpin paling efisien, paling menuntut dan paling kejam dalam hal standard kerja, justru merupakan pengalaman paling berharga bagi karirnya.

Dia menambahkan, memang pada saat melewati masa masa sulit itu, dia kerap kali menangis dan selalu tergoda untuk berpikir pindah bekerja ke perusahaan lainnya yang sedikit lebih longgar dalam hal tekanan pekerjaan, tapi tekadnya untuk tidak menyerah membuat dia secara perlahan mampu menyesuaikan diri dengan irama kerja yang terus menerus dipercepat.

Seiring dengan waktu berjalan, dia mulai bisa ambil pandangan yang lebih positif terhadap setiap tekanan yang diterimanya.

Dia memperhatikan bahwa tekanan tinggi yang diterima dari para pemimpin berkapasitas hebat tersebut, sebetulnya mewakili tingkat tekanan yang juga sama sama dialami oleh para pemimpin tersebut dalam mengelola organisasinya maupun mengembangkan kapasitas pribadinya.

Makin dalam dia mengamati, bahwa melalui tekanan tinggi yang dia terima dari pemimpin hebat tersebut, dia mendapati bahwa para pemimpin hebat itu tidak sekedar ingin “menyiksa” pegawainya, menghemat uang atau sekedar memaksimalkan nilai uang yang sudah mereka keluarkan dalam menggaji dirinya, akan tetapi bertujuan utama untuk melatih dirinya sampai pada titik yang sejajar dalam level kepahlawanan dengan pemimpin tersebut.

Terakhir kali, pada saat saya tanya apa alasan khusus yang membuatnya tidak menyerah dan pindah ke perusahaan lain yang lebih longgar dalam hal tekanan kerja, terutama di saat saat tersulit itu, dia menjawab, alasan terutama saya tidak menyerah adalah karena anak-anaknya.

Dia bertekad untuk menjadikan anak-anak nya seorang yang sangat tangguh, ulet dan berdaya juang tinggi dimasa depan. Untuk itu dia percaya bahwa semua kesulitan yang pernah dia lewati dimasa lalu, sekarang dan masa depan, adalah “bahan bakar” yang dia kumpulkan terus menerus untuk nantinya kelak, akan dia pergunakan kembali untuk membakar semangat anak-anaknya agar mampu menjadi pribadi-pribadi dengan semangat juang yang lebih menyala-nyala yang mampu membakar semua kesulitan hidup mereka, jauh lebih baik dari yang dilakukannya saat ini.

Every generation should live better than the last

Ada yang menabur banyak tapi selalu berkelimpahan.

Ada yang menghemat secara luarbiasa tapi selalu berkekurangan

Ingatlah anak anak yang kurang beruntung diluar sana

Wishnu Iriyanto

Managing Director

FUTURE education (agent sekolah ke luar negeri)

&

FUTURE English (kursus bergaransi TOEFL 580/ IELTS 6.5 dengan angka keberhasilan 100%)

Kelapa gading; 021 4585 1123

Kuningan; 021 5200 883

Mega mall; 021 668 3847

Pasar baru; 021 351 8116

Semarang; 024 761 0900

Pekan baru; 0761 44109

Ps; saya berharap bisa berkenalan dengan rekan rekan di friendster.

Nama; Wishnu Iriyanto

Lokasi; Australia

Organisasi yang mampu menghasilkan pahlawan 3

Organisasi yang mampu menghasilkan pahlawan (bagian 3)

Oleh; wishnu iriyanto

Prinsip acuan;

Bibit yang baik dan cocok membuat pekerjaan menanam jadi lebih menyenangkan. (wishnu iriyanto)

Berdasarkan tulisan saya di organisasi yang mampu menghasilkan pahlawan (bagian 2), saya menyatakan bahwa orang orang luarbiasa diciptakan melalui cara cara yang luarbiasa. Ini berarti saya berseberangan dengan orang orang yang mengharapkan cara cara biasa bisa secara untung-untungan menghasilkan orang orang yang luarbiasa.

Tapi kalaupun benar, ada seseorang yang menjadi luarbiasa dengan hanya melalui cara cara biasa, keberhasilan itu tidak dikarenakan cara cara biasa tersebut, tetapi karena pribadi tersebut memang pada dasarnya sudah luarbiasa, atau biasanya secara umum kita menyebutnya bibit unggul.

Memiliki bibit unggul, memang merupakan suatu keberuntungan bagi tiap tiap organisasi, karena tanpa campur tangan yang banyakpun, bibit unggul ini memang sudah memiliki keunggulan untuk dapat bertumbuh secara maksimal dengan kondisi yang minimum.

Apalagi, bila organisasi sudah pada tahap dewasa dan mampu untuk merawat dan memperlakukan bibit unggul ini secara intensif dan maksimal, maka pertumbuhan bibit unggul inipun bisa sampai pada tahap “tidak terkendali”.

Kenapa saya menyebut tidak terkendali, karena manusia pada dasarnya adalah ciptaan Tuhan yang paling unik. Dimana batas batas kemampuan manusia disemua area masih belum bisa terukur secara akurat.

Contoh kecil; Sampai pada saat ini, tidak ada satupun penelitian yang mampu merumuskan batas maksimal dari otak manusia dalam salah satu pekerjaan dasarnya yaitu menghafal.

Kembali ke topik bibit unggul.

Saya percaya konsep bibit unggul bukanlah satu konsep yang baru, tetapi sampai saat ini, ternyata mayoritas pemimpin disemua organisasi, masih mempunyai kesulitan besar dalam mengenali bibit-bibit unggul secara benar.

Masih banyak pemimpin pemimpin pintar dan hebat, terlalu terpaku pada penampilan fisik yang mengesankan, tutur bicara yang manis, keunggulan akademik dari universitas hebat dan hal hal lainnya yang bersifat lahiriah tanpa mampu melihat jauh kedalam karakter dasar manusia.

Tentu saja semua keunggulan keunggulan yang saya sebutkan diatas (minus karakter dasar manusia) merupakan hal yang sangat penting terutama untuk jangka pendek, tapi kalau pemilik bisnis memandang bahwa bisnisnya adalah perang jangka panjang yang tidak berkesudahan, maka keunggulan karakter dasar manusia tidak boleh diabaikan atau ditempatkan sebagai prioritas kedua, tapi dia harus ditempatkan sebagai prioritas pertama.

Alasan saya mungkin tercantum dalam statement berikut ini;

(mohon statement dibawah ini jangan disalahartikan oleh mereka yang bukan pemilik bisnis)

Dealing dengan orang orang pintar, hebat dan bertalenta besar, bisa merupakan satu keuntungan atau kerugian besar. Karena orang orang pintar, hebat dan bertalenta besar, bila disertai karakter yang benar, akan merupakan suatu keunggulan yang tidak ternilai bagi organisasi, tapi orang orang yang pintar, hebat dan bertalenta besar, bila tanpa disertai karakter yang benar, maka akan menjadi elemen perusak potensial yang sangat berbahaya bagi organisasi.

Mungkin ilustrasi dibawah ini bisa sedikit menggambarkan efek dari karakter yang jelek:

Karena si A cantik dan berprestasi tinggi di universitasnya yang terkenal, maka perusahaan XYZ memilihnya dibanding si B yang sedang sedang saja baik dalam hal penampilan maupun akademik tapi sebetulnya unggul dalam karakter pribadinya.

Tetapi setelah melewati 1 tahun masa pelatihan panjang, melibatkan investasi uang yang tidak sedikit serta perhatian yang dicurahkan secara pribadi dari para pemimpin di perusahaan XYZ yang menyita waktu serta energi berharga yang cukup banyak, dan pada saat perusahaan XYZ sedang bersiap untuk menuai atas hasil investasi-nya terhadap si A, ternyata mereka baru tahu kalau si A ini, walau cantik dan cerdas tetapi dia memiliki cacat karakter yang sangat mendasar yaitu sangat mudah tersinggung oleh kata kata yang agak keras sedikit dan pendendam dengan tingkat kecenderungan tinggi untuk membalas setiap perlakuan yang dianggapnya menyakiti hati..

Pada satu waktu, ditengah tekanan iklim persaingan yang keras dan kegagalan si A dalam memenuhi target penjualan serta ketidakmampuannya untuk mendeteksi dan mengantisipasi gerakan pesaing di stage awal, maka si A ini ditegur dengan keras oleh para pemimpin perusahaan XYZ. Hanya karena beberapa kata yang dianggap telah menyakiti hati-nya, maka si A memutuskan untuk resign dan pindah bekerja ke pesaing langsung dari XYZ dengan membawa semua data penting, database client serta rahasia rahasia berharga lainnya serta menghasut pegawai pegawai berharga lainnya untuk juga ikut pindah atau setidaknya bereaksi negative terhadap kepemimpinan di organisasi tersebut (menciptakan bom waktu), untuk kemudian dipertukarkan dengan keberadaannya di perusahaan pesaing tersebut.

Bayangkan, dalam jangka waktu 1 tahun itu biasanya setiap pegawai baru belum dapat mencapai tahap performance penuh, jadi pada tahap ini, perusahaan sebetulnya belum “menuai” apa apa dari investasi nya selama ini, jadi kalau ada kejadian seperti di perusahaan XYZ, bisa dibayangkan berapa banyak-nya kerugian langsung maupun tidak langsung yang diderita oleh perusahaan XYZ yang diakibatkan oleh ketidak mampuan dan kegagalan pemimpin perusahaan XYZ dalam mengenali karakter calon pegawai yang direkrutnya tahun lalu.

Besar kecilnya efek kerusakan organisasi yang diakibatkan oleh orang orang pintar yang berkarakter jelek, sangat tergantung pada seberapa pintarnya pribadi tersebut dan seberapa tingginya organisasi tersebut melayang diudara.

Makin pintar dan cerdas dia secara pribadi, maka daya rusak potensial dari pribadi tersebut makin berbahaya dan besar bagi organisasi, dan juga makin tinggi organisasi itu melayang diudara, maka kejatuhannya yang diakibatkan oleh salah pilih orang yang cerdas dan pintar tersebut akan membuat jatuhnya organisasi tersebut makin menyakitkan dan berdarah-darah.

Makanya sampai saat ini, saya percaya sekali satu prinsip kuno dari jaman kerajaan di china dulu yang berbunyi:

Siapapun yang bercita-cita untuk menguasai dunia, dia harus menguasai kemampuan untuk dapat mengenali manusia lainnya secara luarbiasa.

Napoleon pun dalam masa pembuangannya di St Helena, pada saat merenungkan semua perjalanan hidupnya dimasa lalu dan mengevaluasi semua kesalahan yang pernah dilakukannya, lalu menyimpulkan bahwa kesalahan terbesar dimasa lalunya adalah keputusannya untuk merekrut 2 orang dari orang orang terpintar pada zaman-nya yaitu Talleyrand (menteri luar negeri) dan fouche (menteri kepolisian).

Karena terbukti pengkhianatan 2 orang cerdas luarbiasa ini, membuat dia harus kehilangan setengah juta tentara hebat pada penyerangan ke rusia (perang yang diakibatkan oleh pengkhianatan Talleyrand) lalu menimbulkan efek domino di semua medan perang di eropa dan pada akhirnya meruntuhkan dinastinya.

Kesalahan sederhana tapi berakibat sangat fatal dan tragis.

Cerita kecil sebagai penutup.

Di perusahaan kecil yang saya kelola, saya dan kedua adik perempuan saya, kadang memainkan satu game kecil dalam perekrutan. Game ini didasarkan pada prinsip” siapa yang cakap pada perkara kecil, dia pasti cakap pada perkara besar.”

Prinsip diatas kami terjemahkan bebas menjadi; Siapa yang cakap dalam melatih pegawai yang hanya berasal dari lulusan SMU untuk kelak menjadi pegawai bagus dimasa depan, pastilah tidak punya kesulitan berarti dalam melatih pegawai dengan kualifikasi yang jauh lebih tinggi diatas SMU.

Tapi penterjemahan bebas dari prinsip dasar yang kami ambil dari alkitab itu tetap harus mengacu pada mereka yang berkarakter baik. Jadi baik pegawai lulusan SMU maupun kualifikasi master dari luarnegeri, persyaratan paling mendasarnya tetap haruslah dia seorang yang berkarakter baik.

Beberapa tahun lalu kami merekrut seorang saudara sepupu yang berasal dari lulusan SMU di desa dimana papi saya berasal yaitu Klaten, jawa tengah untuk menempati posisi accounting.

Walau cuma lulusan SMU, kami dari awal menyadari bahwa dia berasal dari bibit yang sangat baik selain juga berkarakter unggul.

Salah satu kelebihan utama-nya adalah dia memiliki satu bagian karakter yang penting yaitu TEACHABLE (dapat dan mau diajar).

Sepupu ini kebetulan tinggal bersama kami di rumah yang sama.

Saya mencoba ber-eksperiment dalam keunggulan karakternya tersebut. Selain tugas accounting, saya memberinya tugas extra yang harus dikerjakan di rumah yaitu merangkum buku buku motivasi, pelajaran bisnis sederhana, marketing, kepemimpinan dll dengan rata rata ketebalan buku sedikitnya 200 halaman kedalam bentuk tulisan, untuk kemudian dibagikan diantara kami semua. Target saya adalah 2 buku harus selesai dirangkum perminggunya.

Anak ini memang luarbiasa, tanpa banyak bicara, dia mengerjakannya dengan kesungguhan hati yang mengagumkan. Kadang hingga jam 2 - 3 dini hari, saya masih mendapati dia sementara mengetik tugas yang saya bebankan dengan kosentrasi tinggi. Dan dia mengerjakan semua beban itu dengan sangat setia dan berkomitmen penuh serta tidak pernah mengeluh sedikitpun.

Proses merangkum itu berbeda dengan sekedar membaca biasa. Dalam merangkum, seseorang dituntut untuk membaca berulang kali, menemukan point point penting untuk dirangkum lalu diketik kedalam komputer. Proses mengetik ini saja, sudah merupakan suatu proses membaca ulang.

Saya berteori, kualitas pengertian seseorang yang merangkum setidaknya 3 x lipat lebih baik dibandingkan mereka yang hanya sekedar membaca saja, dikarenakan proses peng-ulangan bekali-kali tersebut.

Dalam 6 bulan, kesetia-annya membuahkan hasil langsung. Disetiap proses pelatihan internal yang kami adakan sendiri, kualitas argument dan kejernihan ide yang dia presentasikan sama sekali tidak kalah dari mereka yang berpendidikan jauh lebih tinggi dan lebih senior secara jenjang organisasi.

Di organisasi kami, sampai saat ini tidak pernah ada orang yang berani memandang remeh terhadapnya, baik karena latar belakang pendidikannya maupun kemudaan usianya, tapi justru dia dihormati sekali oleh segenap dari kita karena militansi-nya yang luarbiasa dalam hal belajar serta kepatuhan tidak bersyaratnya terhadap para pemimpin, dan melalui TELADAN-TELADAN baik yang diperlihatkannya, dia termasuk dalam kategori orang orang yang turut berperan aktif dalam mengembangkan atmosfir pejuang yang lebih positif dari waktu ke waktu.

Hari hari belakangan ini, berita bagusnya adalah saudara sepupu saya ini sesekali sudah mulai ambil tanggung jawab dalam session motivasi internal yang kami adakan per 2 minggu sekali dimana dia bertindak bahkan sebagai pembawa acara-nya sendiri.

Semoga berguna.

Every generation should live better than the last

Tidak ada investasi yang lebih menguntungkan daripada investasi pada ciptaan-ciptaan Tuhan, termasuk anak anak yang kurang beruntung diluar sana

Wishnu Iriyanto

Managing Director

FUTURE education (agent sekolah ke luar negeri)

&

FUTURE English (kursus bergaransi TOEFL 580/ IELTS 6.5 dengan angka keberhasilan 100%)

Kelapa gading; 021 4585 1123

Kuningan; 021 5200 883

Mega mall; 021 668 3847

Pasar baru; 021 351 8116

Semarang; 024 761 0900

Pekan baru; 0761 44109

Ps; saya berharap bisa berkenalan dengan rekan rekan di friendster.

Nama; Wishnu Iriyanto

Lokasi; Australia

Organisasi yang mampu menghasilkan pahlawan 2

Organisasi yang mampu menghasilkan pahlawan (bagian 2)

Oleh; wishnu iriyanto

Prinsip acuan;

Orang orang luarbiasa hanya bisa dihasilkan oleh cara cara dan konsistensi luarbiasa (wishnu iriyanto)

Setiap sabtu, saya dipercaya oleh council di Melbourne (city) utk meng-organise permainan catur untuk umum. Tinggi pion catur-nya saja setidaknya 50cm, dan lokasi permainan catur ini terletak di pojoknya lt.collins st dan swanston st.

Siapapun boleh bermain disana selama mau antri dengan tertib dan menunggu giliran untuk menggantikan mereka yang kalah, sementara pemenangnya, bisa terus bermain melawan penantang baru sampai akhirnya pada suatu saat dia dapat dikalahkan oleh lawannya.

Karena lokasi permainan catur ini terletak dipinggir jalan yang sangat ramai, maka baik penonton maupun antrian pemainnya selalu mem-bludak.

Karena permainan catur ini, saya berkenalan dengan seseorang turis dari Israel yang masih muda. Dia pemain catur yang sangat bagus dalam bertahan dan luarbiasa ulet dipermainan akhir.

Sesudah permainan catur, kami saling bertegur-sapa, berkenalan dan minum kopi sama sama. Nama turis dari Israel ini adalah joe (joseph).

Saya bertanya banyak mengenai dirinya dan latar belakang profesi-nya di Israel.

Joe berlatar belakang lulusan setingkat SMU dan sebelum melanjutkan ke college, dia masuk kedalam wajib militer selama 3 thn.

Selama saya bercakap cakap dengan joe ini, saya mendapati bahwa sebetulnya dia adalah pribadi yang sangat humanis, sangat membenci peperangan, kekerasan dan semua aktivitas yang bertujuan untuk menumpahkan darah, tapi justru ironisnya dalam wajib militer, dia justru terpilih untuk masuk ke dalam kesatuan yang berhubungan dengan bahan peledak di salah satu battalion terkenal di Israel yg bernama GOLANI.

Karena sewaktu smu saya pernah membaca kisah-kisah keberhasilan luarbiasa tentara Israel diberbagai medan tempur, seperti perang 6 hari, perang yom kippur dan terutama kisah operasi di entebe di Uganda, maka pembicaraan saya agak “nyambung” dengan dia.

Saya bertanya langsung pada joe, apakah sebetulnya yang menyebabkan tentara Israel menjadi sangat superior di medan perang bahkan dibandingkan dengan prestasi tentara dari amerika, inggris dan perancis sekalipun. (Pasukan khusus Israel diperhitungkan sebagai salah satu pasukan khusus terbaik diseluruh dunia dengan catatan keberhasilan yang mengesankan).

Si joe ini menjawab; Tentara tentara Israel sebetulnya secara perlengkapan perang, tidak lebih unggul dibanding tentara tentara dari amerika dan inggris, tapi apa yang membuat tentara Israel menjadi sangat disegani dimedan perang ialah karena hal yang sangat sederhana yaitu setiap tentara Israel di berbagai bidang melewati pelatihan yang paling berat didunia, paling intensif, dan paling beresiko kehilangan nyawa.

Ketika saya tanya, apakah kamu bisa contohkan pelatihan seperti apa yang tentara Israel lakukan sementara tentara dari amerika atau inggris tidak lakukan, si joe ini menjawab:

Di angkatan bersenjata Israel, ada satu bagian khusus yang tugasnya selalu meneliti cara cara pelatihan yang dilakukan oleh berbagai tentara diseluruh dunia dan membuat laporan setiap tahunnya.

Setelah hasil penelitian dari seluruh dunia tersebut dikumpulkan dan dirangkum, maka bagian khusus ini akan memilih dan merekomendasikan kepada para pemimpin angkatan bersenjata, pelatihan pelatihan jenis mana yang dianggap paling berat, efektif dan berguna untuk kemudian di-copy kedalam sistem pelatihan militer mereka dengan tidak lupa MENAMBAHKAN BEBAN EXTRA SETIDAKNYA 50% LEBIH BERAT.

Itulah salah satu alasan utama kenapa kualifikasi tentara-tentara Israel diperhitungkan sebagai salah satu tentara terbaik didunia, menurut kenalan saya yang bernama joe ini.

Dalam hati saya berpikir, tidak heran kalau angkatan bersenjata (organisasi) negara kecil ini secara konsisten bisa menghasilkan tentara luarbiasa, wong tekanan dan cara cara pelatihannya juga luarbiasa.

----------------------------------------------------------

Beberapa tahun lalu, saya pernah berkenalan dengan seorang pemilik usaha bengkel las di Jakarta timur. Setelah ngobrol ngalor-ngidul kemana mana, saya mendapati bahwa si om ini mempunyai 2 orang anak yang sangat berhasil di bidang akademik. Anak tertua kuliah di ITB dan anak bungsu masih duduk di bangku sekolah SMU yaitu di SMU Theresia.

Sepanjang yang saya simak dari cerita om ini, si om membanggakan kalau anak-anaknya SELALU merupakan siswa/siswi terbaik dari SD sampai kuliahnya.

Karena kebetulan saya sudah berkeluarga, maka cerita ini menjadi menarik untuk saya. Maka saya tanpa malu-malu, bertanya secara langsung pada si om, apa yang menjadi rahasia keberhasilan dalam mendidik anak anaknya untuk berhasil dalam akademik.

Si om, membagikan satu dari beberapa tips rahasia-nya.

Si om ini mengadopsi cara didikan turun-temurun di keluarga-nya dari jaman di tiongkok dulu yaitu pada saat anak-anaknya menginjak umur 9 tahun, dia membangunkan sendiri anaknya tepat jam 3.30 dini hari untuk belajar.

Pada awalnya, setiap anak anak itu menangis dengan keras pada saat dibangunkan dan disuruh belajar, walau tidak ada PR.

Tapi si om ini tidak terpengaruh sama sekali dan tetap menerapkan disiplin ala nenek moyangnya terhadap keturunan keturunannya.

Apabila anak anak itu suatu ketika menolak untuk bangun karena alasan mengantuk, maka si Om ini membasahi handuk kecil dengan air dingin, lalu mengusap usapkan handuk basah dan dingin itu ke muka anak anaknya, sampai anak tersebut tidak mengantuk lagi.

Karena beberapa alasan, om ini percaya kalau belajar dini hari jauh lebih efektif dari sore atau malam hari.

Untuk membangun kebiasaan belajar pagi pada setiap anak, si om ini selalu menemani setiap anak selama 3 tahun TANPA SEKALIPUN alpa. Barulah sesudah 3 tahun, si om ini tidak lagi membangunkan atau mengontrol lagi, karena kebiasaan bangun pagi dan belajar pagi sudah menjadi kebiasaan yang melekat kuat pada tiap tiap anak.

Ketika saya tahu bahwa selisih umur antara anak pertama dan kedua adalah 3 tahun, maka saya langsung mengkalkulasi di otak saya bahwa selama 6 tahun berturut turut, si om secara konsisten juga ikut bangun pagi dan ikut mendisiplinkan dirinya pada saat yang sama.

Dalam hati saya berpikir, tidak heran kalau keluarga (organisasi) si om secara konsisten bisa menghasilkan anak anak luarbiasa secara akademik, wong konsistensi dari si om ini juga luarbiasa kok.

Every generation should live better than the last

- Siapa menolong anak anak yang kurang beruntung diluar sana, dia sudah menghutangi TUHAN -

Wishnu Iriyanto

Managing Director

FUTURE education (agent sekolah ke luar negeri)

&

FUTURE English (kursus bergaransi TOEFL 580/ IELTS 6.5 dengan angka keberhasilan 100%)

Kelapa gading; 021 4585 1123

Kuningan; 021 5200 883

Mega mall; 021 668 3847

Pasar baru; 021 351 8116

Semarang; 024 761 0900

Pekan baru; 0761 44109

Organisasi yang mampu menghasilkan pahlawan 1

Organisasi yang mampu menghasilkan pahlawan (bagian 1)

Oleh; Wishnu iriyanto

Tepat pada tanggal 25 desember 2006, pukul 5.56am di royal women hospital, istri saya baru saja melahirkan bayi laki laki yang kami beri nama Joshua (nama nama berikutnya masih menunggu sumbangan keluarga dan kerabat lainnya).

Selain masalah tanggal, sukacita terbesar nya adalah karena ini anak laki laki pertama kami dimana no 1 – 4, mereka adalah perempuan.

Bukan bermaksud memperlihatkan preference dalam hal gender, hanya saja kehadiran anak laki laki adalah berkat tersendiri bagi kami semua.

Doa saya hanyalah singkat pada Tuhan pada saat itu ialah:

kiranya TUHAN membimbing kami untuk menjadikan anak ini dan anak anak lainnya sebagai pahlawan-pahlawan besar dimasa mendatang dan kami diberi karunia untuk mampu mengarahkan pahlawan pahlawan kecil kami ini meluncur seperti anak panah tepat pada sasaran. Saya berdoa agar anak anak ini suatu saat kelak mampu tampil ke-muka menjadi penerobos dalam bidang apapun yang mereka tekuni dan kehadiran mereka mampu membawa dampak positif bagi banyak sekali orang di zaman-nya melampaui kotak kotak suku, agama, ras dan lain lainnya.

Dalam kesempatan ini saya bermaksud menuliskan apa yang saya ketahui yang tentu saja masih dangkal tentang permasalahan yang dihadapi para pemimpin pemimpin organisasi baik organisasi yang berbentuk keluarga, bisnis/usaha, rohani dan lain lain tentang bagaimana melahirkan generasi generasi pahlawan secara konsisten.

Maafkan bila contoh yang diambil berdasarkan pengalaman pribadi kami yang sangat minim, hanya saja saya percaya, secara prinsip walau contoh ini kelihatan sangat kecil, tapi bisa diaplikasikan dalam skala yang berbeda beda.

Kalau Tuhan kehendaki, saya bermaksud membuat tulisan berseri untuk topik pahlawan ini.

-------------------------------------------------------------

Saya percaya sekali bahwa untuk menjadi organisasi yang kuat dan mampu melewati semua rintangan yang diakibatkan perubahan jaman yang cepat, masalahnya terbesarnya bukanlah di modal keuangan yang berlimpah limpah dan tidak terbatas, tapi lebih dipengaruhi oleh kapasitas dari orang orang yang terlibat didalamnya.

Walau sebuah organisasi kaya secara financial, tapi bila orang orang yang terlibat didalamnya (dari pimpinan sampai ke bawah) tidak memiliki sifat sifat seorang pahlawan seperti memiliki daya terobos yang kuat, militan dalam bekerja, kemauan untuk terus menerus mempertajam keahlian, dan memiliki sikap untuk tidak pernah menyerah sampai titik darah terakhir dalam memperjuangkan sesuatu, maka saya percaya, kelebihan financial itu tidak akan bisa menolong banyak organisasi tersebut dalam melewati kerasnya persaingan bisnis diluar sana.

Pada saat saya memulai usaha kecil saya ini, kesadaran akan pentingnya menciptakan organisasi yang mampu secara terus menerus menghasilkan orang orang ber-kapasitas pahlawan secara mandiri sudah merasuki pemikiran saya.

Sejauh saya belajar dari berbagai sumber, saya menemukan sebetulnya ada banyak sekali metode yang berbeda dalam menghasilkan pahlawan pahlawan organisasi.

Salah satu yang menjadi favourite saya adalah pendekatan atmosfir.

Saya menterjemahkan atmosfir itu adalah suasana atau iklim. Atmosfir yang tepat sebetulnya bukan hanya mempengaruhi kepahlawanan, tapi banyak sekali area. Misalnya:

- Apabila didalam organisasi, atmosfir yang berhembus adalah atmosfir tidak jujur, maka orang orang baru dengan sikap dan karakter yang baikpun akan terpengaruh dan berubah menjadi tidak jujur, secara cepat cepat atau lambat.

- Apabila didalam organisasi, atmosfir yang berhembus adalah atmosfir pekerja keras seperti umumnya perusahaan perusahaan di singapura, maka orang baru-pun, mau tidak mau harus menyesuaikan diri tanpa diminta secara resmi.

- Apabila atmosfir yang berhembus adalah atmosfir pahlawan, maka orang orang dengan sifat sifat penakut, pemalas, lamban, dan berpencapaian rendah akan tersingkir dengan sendirinya dan orang orang yang memang bermentalkan pahlawan akan makin terasah dan bertumbuh.

Kalau konsep atmosfir ini sudah bisa dimengerti dengan baik, maka pertanyaan yang paling sederhana nya adalah bagaimana menciptakan atmosfir tersebut.

Sejauh saya mengerti, atmosfir tidak bisa diciptakan melalui himbauan himbauan, diseminarkan, atau hanya sekedar digema-kan, tanpa melibatkan teladan.

Teladan kepahlawanan yang ideal haruslah dimulai secara terus menerus dari level pemimpin untuk kemudian ditularkan kebawah, bukan dari bawah ke atas.

Di organisasi kami, adik adik kandung saya kebetulan termasuk orang orang yang masuk dalam kategori “pembangun atmosfir”.

Mereka berdua kebetulan bertanggung jawab di areal yang berbeda. Adik pertama saya yang bernama Claudia, bertanggung jawab terhadap seluruh pertumbuhan bisnis kursus bahasa inggris kami. Dan adik kedua saya bernama clara, yang bertanggung jawab terhadap seluruh penjualan bidang usaha ke-agenan sekolah ke luar negeri.

Mereka berdua adalah pekerja yang spartan dan militan.

Pada saat mereka mulai terlibat dibisnis kami (Claudia mulai pada umur 20 thn dan Clara mulai melibatkan diri pada umur 18thn), mereka sama sekali tidak terpengaruh oleh atmosfir organisasi kami yang saat itu masih dalam kategori biasa biasa saja.

Sejak awal, mereka memperlihatkan diri bahwa mereka sanggup bekerja lebih keras, jam kerja yang lebih panjang dan lebih fanatik dari pegawai pegawai terbaik saya saat itu, dan juga memperlihatkan kalau mereka bisa lebih gigih dalam menerobos setiap tembok penghalang dan tetap bertekun sampai jalan jalan kami yang tadinya tertutup tembok tebal dan rapat, sampai pada akhirnya jalan jalan itu terbuka lebar lebar dihadapan kami untuk kemudian kamu lalui.

Mereka yang tadinya dianggap sepele karena muda dan masih anggota keluarga, justru mampu memperlihatkan pada pegawai pegawai lainnya yang pada umumnya lebih tua dan berpendidikan lebih tinggi sebuah prinsip penting yaitu pertumbuhan kedewasaan umur tidak berbanding lurus terhadap pertumbuhan kedewasaan dalam bekerja dan berjuang.

Seiring dengan makin banyaknya jalan jalan yang terbuka dihadapan kami oleh karena konsistensi dari adik adik saya ini, lambat laun, semua pegawai yang ada pada saat itu menyadari, ada atmosfir yang berubah secara perlahan.

Yaitu dari atmosfir yang biasa biasa saja berubah menjadi atmosfirnya pejuang.

Untuk mereka yang memang ber-mental pejuang, perubahan atmosfir ini merupakan perubahan yang positif, dimana mereka jadi terpacu untuk ambil bagian didalamnya.

Tapi bagi mereka yang pada dasarnya pekerja biasa biasa saja dan tidak mampu berubah ke masuk kedalam kategori pejuang, mulai tidak nyaman, padahal jumlahnya mereka merupakan mayoritas.

Akhirnya hal yang tidak ter-elakkan terjadi, satu persatu pegawai yang masuk kategori biasa biasa saja mulai mengundurkan diri karena alasan alasan klasik seperti tuntutan pekerjaan yang terlalu berat dan standard kerja yang terus menerus meningkat.

Saat itu, merupakan fase yang relatif sulit, karena kadang ada beberapa orang yang mengundurkan diri pada waktu bersamaan, tapi dari waktu ke waktu, kami mulai menyadari bahwa ini memang harga yang harus kami bayar untuk sebuah perubahan yang positif.

Seiring dengan berjalannya waktu, dengan masuknya orang orang yang tepat dan sesuai dengan atmosfir yang sedang berkembang, kami mampu pulih dengan cepat bahkan kami merasa pertumbuhan organisasi kami melaju dengan lebih cepat dan lebih stabil.

Yang kami banggakan juga dengan perubahan atmosfir secara menyeluruh tersebut, ialah; bahwa atmosfir yang telah tercipta tersebut, memampukan pegawai pegawai baru kami yang bahkan cuma lulusan setingkat SMU, dapat memperlihatkan kepahlawanan dirinya masing masing dari waktu ke waktu dan mampu mensejajarkan dirinya dengan beberapa pegawai yang lebih tua, senior maupun berpendidikan lebih tinggi.

Memang ada keterlibatan mental menang secara individu yang mempengaruhi, tapi juga tidak bisa disangkali bahwa ada kontribusi dari atmosfir yang tepat, sehingga mereka TERPAKSA harus mengeluarkan semua potensi terbaik yang mereka miliki akibat dorongan terus menerus dari atmosfir yang telah tercipta secara merata.

Seiring dengan waktu yang berjalan, atmosfir kepahlawanan kami secara alami makin kuat dan makin bertumbuh lebih cepat karena makin banyaknya kisah kisah kepahlawanan dan terobosan yang telah dilakukan (story for glory)dimasa lalu, bukan hanya oleh adik adik saya, tetapi juga dari kebanyakan staff staff lainnya, mulai dari yang kecil hingga besar sehingga pada saat cerita cerita itu diperdengarkan ulang pada momen momen yang tepat, cerita itu mampu membakar emosi setiap dari kami dan membuat motivasi kami menyala-nyala.

Bahkan pada saat saat sulitpun dimana harapan kelihatan memudar, cerita cerita kepahlawanan dimasa lalu mampu menumbuhkan kembali semangat yang sudah patah.

Kami berpendapat, pencapaian kami yang terbesar pada saat ini (walau usaha kami sebetulnya masih belum apa apa) bukanlah omset penjualan, keberhasilan 100% dalam memenuhi janji garansi ielts 6.5 atau TOEFL 580 atau pertumbuhan kantor kantor kami dibeberapa lokasi strategis di Jakarta (mengingat kami memulainya 10 tahun lalu dari garasi rumah ukuran 8 meter persegi di tanjung priok dilokasi langganan banjir), tapi kebanggaan kami adalah atmosfir pejuang yang telah tercipta.

Harapan terbesar kami sepanjang waktu adalah suatu saat kelak, dengan pertolongan TUHAN, kami mampu mewujudkan suatu atmosfir dengan skala yang lebih besar dimana karena begitu kuatnya atmosfir tersebut, lahir pahlawan pahlawan masa depan yang jauh lebih hebat dari pendahulu pendahulunya dalam waktu yang jauh lebih singkat dari waktu yang kami tempuh saat ini.

Every generation should live better than the last

- Sebagaimana kita ingin anak anak kita ditolong dan dipermudah jalan hidupnya suatu saat kelak pada saat mereka mulai merintis jalannya masing masing oleh orang orang yang sama sekali tidak kita kenal, maka hendaklah kita juga mengulurkan tangan kita untuk menolong anak anak yang kurang beruntung diluar sana dalam menapaki jalan hidupnya (penafsiran lanjutan dari prinsip tabur-tuai)

Wishnu Iriyanto

Managing Director

FUTURE education (agent sekolah ke luar negeri)

&

FUTURE English (kursus bergaransi TOEFL 580/ IELTS 6.5 dengan angka keberhasilan 100%)

Kelapa gading; 021 4585 1123

Kuningan; 021 5200 883

Mega mall; 021 668 3847

Pasar baru; 021 351 8116

Semarang; 024 761 0900

Pekan baru; 0761 44109

Persiapan

PERSIAPAN

Wishnu iriyanto

Minggu lalu, gereja kami di caufield uniting church merayakan natal bersama. Salah satu alasan mengapa perayaan natal dipercepat sedemikian rupa, adalah karena mayoritas anak anak muda digereja kami yang mengisi berbagai pelayanan seperti pelayanan musik, dll akan memulai perjalanan berliburnya ke Indonesia dimulai dari minggu ini.

Tema yang dibawakan oleh gembala kami yang bernama Jonathan pattiasina berjudul PERSIAPAN.

Tapi dalam tulisan ini, saya tidak akan merangkumkan kotbah-nya yang isinya berkaitan hal hal rohani, tapi saya mencoba menterjemahkan isi kotbahnya kedalam bahasa bisnis, semoga tetap dalam koridor kotbah beliau tentang persiapan.

----------------------------------------------------

Adalah naïf bila orang berpikir bahwa KESEMPATAN BESAR itu datangnya sekonyong-konyong tanpa perlu kita perlu mempersiapkan diri untuk bisa mengenalinya.

Adalah naif bila orang berpikir bahwa PELUANG PELUANG TERBESAR dalam hidup kita, akan menghampiri kita begitu saja tanpa kita perlu mempersiapkan diri untuk menyambutnya.

Adalah naïf jikalau kita berpikir bahwa Tuhan akan menolong kita begitu saja keluar dari semua KESULITAN KESULITAN HIDUP tanpa adanya upaya sungguh sungguh dalam diri kita untuk berusaha keluar dari permasalahan dan mempersiapkan diri.

Adalah naïf jikalau kita menterjemahkan kata kata “bergantung pada Allah” itu berarti Tuhan lah yang akan membereskan semua PERMASALAHAN PERMASALAHAN BISNIS kita tanpa kita perlu mempersiapkan diri untuk terus menerus makin tajam setiap harinya.

Adalah naïf jikalau kita berpikir bahwa ANAK ANAK KITA AKAN MENJADI PAHLAWAN PAHLAWAN PERKASA di dunia BISNIS MASA MENDATANG hanya dengan menyekolahkannya di sekolah sekolah termahal dan memberikannya semua fasilitas kelas satu tanpa ada upaya sungguh sungguh dari orang tua untuk mempersiapkannya secara pribadi sungguh sungguh.

Adalah naïf jikalau kita mengharapkan otot otot dari sayap bisnis kita (mewakili jam terbang dan pemahaman utuh tentang bisnis) akan bertumbuh begitu saja tanpa adanya upaya untuk mempersiapkan diri dan melatihnya terus menerus.

Adalah kesia-sia an untuk meminta pada TUHAN untuk mengirimkan guru guru atau mentor mentor bisnis yang besar kehadapan kita padahal kita tidak pernah mempersiapkan hati kita secara benar dalam mengenali orang orang disekeliling kita, walau status sosial / pencapaian mereka mungkin kelihatan lebih rendah tapi sebetulnya merekalah mentor sejati yang justru memiliki KEBIJAKSANAAN, bukan hanya sekedar pengetahuan dangkal yang justru di dewa-dewakan orang.

Adalah naïf bila kita mencita citakan untuk KAYA tapi kita tidak mampu untuk mempersiapkan diri lebih baik dari orang orang kebanyakan.

Adalah naïf bila kita bertanya tanya, kapan saya akan dipertemukan dan berteman karib dengan teman teman hebat dan ber-kapasitas besar tanpa adanya persiapan terlebih dahulu untk membuat diri kita mampu bergaul secara sejajar dengan mereka.

Adalah naïf bila kita megharapkan naik jabatan atau dipromosikan di perusahaan tempat kita bekerja tanpa adanya persiapan sungguh sungguh kearah sana.

Masakkan kita berpikir akan selalu ME-MENANG-KAN setiap PERTEMPURAN bisnis BESAR dihadapan kita, tanpa persiapan yang memadai dan diperlengkapi oleh senjata yang tepat?

Masakkan kita akan mampu untuk melakukan TEROBOSAN TEROBOSAN DAHSYAT bagi karir, kehidupan dan bisnis kita tanpa persiapan yang memadai?

List ini masih dapat bertambah panjang sesuai dengan keadaan dan keinginan kita masing masing, hanya saja kalau disimpulkan;

Adalah kebodohan luar biasa untuk berpikir berharap; Biarlah kesempatan / hal-hal baik / peluang datang terlebih dahulu barulah kita akan mempersiapkan diri setelahnya.

Untuk memahami cara kerja TUHAN dalam kesuksesan, baiklah kita memperhatikan point point dibawah ini;

Tuhan adalah Tuhan yang adil, yaitu Tuhan yang menghargai jerih payah anak anaknya setimpal dengan harga yang mereka bayar masing masing.

Tuhan adalah Tuhan yang menolong anak-anaknya, sebanyak mereka itu juga menolong diri mereka sendiri dalam mempersiapkan diri.

Tuhan adalah Tuhan yang baik, yang memberikan kesempatan bagi setiap orang yang benar benar merindukan perubahan dalam hidupnya selama dia mau mempersiapkan diri.

Tuhan adalah Tuhan yang mengasihi anak anaknya, yang selalu me-rindu-kan anak anaknya mencapai semua potensi terbaik mereka masing masing, mencapai kebesaran dalam hidupnya yang olehnya nama TUHAN dipermuliakan.

Tuhan adalah Tuhan yang men-design setiap anak anak nya untuk dapat bertumbuh secara kapasitas dengan demikian rupa asalkan mereka mempersiapkan diri dan melibatkan TUHAN dalam proses per-jalanan-nya.

Secara sederhana, TUHAN ialah Tuhan yang menghargai persiapan, dimana peristiwa dan tindakan apapun yang pernah dan akan diperbuat-Nya tidak pernah terjadi secara kebetulan.

Dan melalui natal ini, saya percaya;

Tuhan ingin kita bersiap dan mempersiapkan diri secara khusus dan maksimal, untuk menyambut semua hal hal besar yang Tuhan sediakan bagi kita dimasa mendatang dan merubah semua kesulitan kesulitan yang mungkin sedang dan akan terjadi didalam hidup kita sebagai bagian dari proses TUHAN dalam menerbangkan kita lebih tinggi, seperti rajawali muda yang terbang kian tinggi dalam hembusan badai.

Amin

Gereja Caufield uniting church di Melbourne mengucapkan;

SELAMAT NATAL 2006 & TAHUN BARU 2007

Mazmur 112; 1-3

Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN,

yang sangat suka kepada segala perintah-Nya.

Anak cucu nya akan perkasa di bumi;

angkatan orang benar akan diberkati.

Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya,

kebajikan tetap untuk selamanya.

Tuhan memberkati setiap anak anaknya yang bertekun hingga akhir

Wishnu Iriyanto

Managing Director

FUTURE education (agent sekolah ke luar negeri)

&

FUTURE English (kursus bergaransi TOEFL 580/ IELTS 6.5 dengan angka keberhasilan 100%)

Kelapa gading; 021 4585 1123

Kuningan; 021 5200 883

Mega mall; 021 668 3847

Pasar baru; 021 351 8116

Percakapan dengan seorang yahudi tua

Percakapan dengan seorang yahudi tua

Wishnu iriyanto

Sebagian besar client maupun pegawai saya di indo bahkan tidak tahu kalau sebetulnya di Melbourne, sambil menjalankan kantor di jam normal, saya sebetulnya bekerja juga sebagai seorang driver untuk pabrik roti milik seorang penganut agama yahudi yang taat.

Jam masuk saya antara jam 4 am – selesai. Nanti sesudah selesai delivery, baru saya pulang ke apartment saya, mandi dan ganti baju…dan siap lagi untuk bekerja di kantor kecil kami.

Alasan saya tidak memberitahu client maupun sebagian besar pegawai saya di Indonesia, yaitu saya tidak ingin mereka jadi berpandangan lain, karena saya rasa tidak sedikit orang yang cenderung menilai orang lewat “kulit luar”.

Dan juga, kalau mereka tidak tanya soal seperti ini, saya anggap no point juga untuk diceritakan.

Saya pribadi berpendapat, selama bisa dapat extra income untuk bayar sewa kantor yang juga apartment dimana saya tinggal, kenapa tidak.

Selain masalah uang, belakangan saya mendapati bahwa pada saat saya mengemudi, saya merasa bahwa waktu itu termasuk waktu dengan kualitas terbaik bagi saya.

Saya merasa, pada saat saya mengemudi, selain berkosentrasi pada kondisi jalanan, pikiran pikiran saya menjadi rileks sambil saya mengkhayalkan dan merenungkan banyak hal.

Saya merasakan dan menyimpulkan, itulah saat saat hening terbaik saya, dimana saya merasa otak kiri dan kanan saya seimbang, sehingga banyak pemecahan masalah pribadi dan kantor justru dipecahkan di saat saat seperti itu.

Lokasi pabrik tempat saya bekerja itu sekitar 8,6 km dari city (berlokasi di suburb caufield), dan saya mengendarai sepeda kesana setiap paginya.

Lokasi caufield dan suburb sekitarnya merupakan lokasi dengan konsentrasi yahudi terbanyak di Melbourne, bahkan di Negara bagian Victoria.

Karena banyaknya konsentrasi penganut agama yahudi di caufield dan sekitarnya, orang yahudi menyebut wilayah itu sebagai ghetto.(tempat dulu orang orang yahudi umumnya dikumpulkan di eropa jaman dulu oleh bangsa bangsa yang tidak menyukai mereka dan mengalami diskriminasi secara luar biasa).

Antaran rutin saya termasuk ke synagog (tempat ibadah nya orang yahudi), sekolah sekolah khusus yahudi dan pemukiman pribadi orang orang kaya nya yahudi disana.

Synagog adalah tujuan pertama, dan sekitar jam 4.15am, pada saat saya tiba disana, tempat itu sudah dipenuhi oleh orang orang yahudi yang religious yang berdoa disana setiap pagi harinya secara rutin.

Mereka berpakaian seperti seragam, jubah panjang dan topi hitam dan berdoa dengan taat sekali sambil menggoyang goyangkan badan terutama kepala.

Kalau saya lihat tempat parkir mobilnya, penuh dengan mobil mobil mahal, seperti roll Royce, bentley, BMW terbaru dll.

Sepenglihatan saya, mobil level menengahnya nya malah tidak banyak, dan memang saya ketahui belakangan bahwa kebetulan atau tidak, mereka yang sangat religious malah dari golongan sangat kaya dan merupakan orang orang terpandang di bidang bisnis, seperti pemilik group usaha properti, pemilik pabrik, pemilik shoping centre, dll.

Boss saya bernama mosha Lichtenstein dan mertua nya bernama Mr.Heinz.

Mereka berdua kebetulan masuk dalam kategori yahudi taat (religious).

Dengan Mr Heinz ini hubungan saya relatif dekat, dan saya sering menanyakan banyak hal, seperti cerita cerita tentang kamp konsentrasi (kedua orang tua mr. Heinz adalah sedikit dari orang yang lolos dari jaman kekejaman Nazi dulu) dan banyak topik bebas lainnya seperti, apakah orang yahudi jaman sekarang diijinkan menikah lebih dari satu kali seperti cerita dari kitab kitab suci. Mr Heinz bilang di Israel modern, hal itu sudah tidak lagi berlaku dan sudah dituangkan dalam peraturan resmi pemerintah.

Nah kebetulan beberapa hari lalu, sebelum saya pulang, saya bertemu mr. Heinz dan saya minta waktu nya untuk bertanya beberapa pertanyaan lagi tentang orang yahudi. Orang tua satu ini memang ramah sekali dan dia bilang, silahkan aja:

Percakapan ini, sudah saya sadur ulang dalam bahasa saya sendiri.

Wishnu; Mr heinz, seragam apa sih yang dipakai oleh orang yahudi waktu beribadah di synagog?

Mr Heinz; Itu bukan seragam, itu jubah panjang yang umumnya memang dikenakan oleh orang yahudi pada saat beribadah. Jubah itu walau kelihatan sama, masing masing orang membuat / menjahitnya sesuai dengan model kesukaan masing masing. Jubah jubah itu umumnya merupakan jubah jubah terbaik yang mereka miliki, dan merupakan perlambang dari respek mereka pada saat menghadap Tuhan. Karena mahalnya, umumnya hanya dipakai bila mereka beribadah ke synagog, dan kalau pergi ke tempat kerja, mereka menukar dengan jas yang lain.

Wishnu; Mr Heinz, kalau saya perhatikan yang ibadah di synagog cenderung orangnya itu itu saja, boleh tahu dimana kaum muda nya?

Mr Heinz; Seperti kebanyakan agama lain di jaman sekarang, generasi generasi muda memang banyak yang sudah mulai tidak menaruh respek terhadap agama sebanyak generasi tua. Itu menimbulkan keprihatinan di banyak orang, terutama yang religious.

Wishnu; Mr Heinz, kenapa orang orang religious itu pergi ke synagog pagi dini hari, bukan sore atau malam sepulang kerja?

Mr Heinz; Kami percaya ajaran lama, bahwa Tuhan harus ditempatkan terlebih dahulu diatas semua aktifitas.

Kalau kamu tahu, orang orang yang ke synagog itu, sesudah selesai beribadah atau cari Tuhan, umumnya mereka langsung pergi ke tempat tempat usaha/pekerjaan mereka tanpa pulang kerumah. Di mobilnya masing masing sudah tersedia pakaian ganti.

Wishnu; Mr Heinz, kalau boleh tahu, sejauh mana orang orang yahudi yang religious, menghubungkan keberhasilan bisnisnya dengan Tuhan, karena kebetulan yang saya lihat yang religious itu sangat kaya dan berhasil di bidang masing masing?

Mr Heinz; dia lihat saya sebentar dan jawab, saya tidak tahu ajaran kristen bilang apa soal hubungan Tuhan dan bisnis(dia tahu saya kristen), tapi kami percaya pertolongan atau keterlibatan Tuhan mempengaruhi sekali bisnis yang ditekuni oleh kami masing masing, setidaknya hal hal itu dipercaya sekali oleh mereka yang dari golongan religious.

Wishnu; (Saya kemudian menggoda nya). Masa sih jaman sekarang orang masih percaya Tuhan bisa berperan langsung dalam bisnis, bukannya orang orang yahudi itu memang berpendidikan baik, karakternya memang pekerja keras dan ada kebiasaan saling membantu bagi sesama yahudi terutama dalam bisnis? Jadi peranan Tuhan mungkin hanya sugesti?

Mr Heinz; Wishnu, dalam bisnis ada banyak perkara yang tidak bisa selalu diputuskan oleh kepintaran dan kerja keras. Misalnya: bagaimana memilih bisnis yang sesuai, bagaimana memilih investment yang tepat, bagaimana memilih orang orang yang tepat dalam ber partner, bagaimana tahu dan merasakan kalau kamu akan dicurangi pegawai, dan banyak keputusan bisnis penting lainnya.

Orang umum bilang, asah saja intuisi kita, tapi kami percaya pertolongan Tuhan memampukan kami untuk lewati semua ini.

Kamu tidak harus percaya ini, tapi setidaknya itu yang saya alami secara pribadi dalam bisnis saya sendiri.

Pintar dan pekerja keras bukan jaminan apapun dalam bisnis untuk bisa berhasil secara jangka panjang, seseorang bisa saja terjungkal kapan saja dalam bisnis, makanya kami percaya, Tuhan lah batu sandaran kami.

Memang suara Tuhan tidak kedengaran seperti suara manusia, tapi bimbingan Tuhan bisa dirasakan oleh mereka yang memang dekat dengan Tuhan, sekali lagi itu semua sifatnya personnal experience, susah dijelaskan secara normal.

Mengenai networking bisnis, kami memang lebih suka berhubungan dengan sesama yahudi, karena umumnya mereka lebih reliable, murah dan sudah mengerti etika dan tatacara berhubungan dengan kami, tapi tetap saja diatas semua nya kami orang bisnis murni, kalau ada orang di luar komunitas yang mampu berikan hal yang lebih baik, dealing dengan mereka bukan masalah besar bagi kami.

Lihat saja supplier tepung (flour) untuk mosha lichtenstein (menantunya yang merupakan boss saya dan pemilik pabrik roti dan kue), supplier itu bukan yahudi tapi dia malah menyuplai seluruh tepung untuk seluruh pengusaha yahudi yang terkait dengan tepung dan bisnis makanan. Kami ini memang kelihatan seperti komunitas eksklusif, tapi once orang berhasil mengerti cara berhubungan dan tingkat ekspektasi kami, maka kami akan berikan dia banyak sekali bisnis.

Contoh sederhana, kamu dan teman teman kamu yang kerja sebagai driver maupun cleaner (saya berhasil memasukkan 2 teman yang juga merupakan client sebagai cleaner di pabrik), kalau cuma berdasarkan rasisme, mending si moshe pekerjakan traveler traveler dari israel yang berkunjung ke Australia sebagai backpacker, tapi karena you guys better, dari indonesia juga bukan masalah besar.

Buzz (berita dari mulut ke mulut) di komunitas kecil kami cepat sekali menyebar, siapa yang prilaku bisnisnya jelek dan siapa yang prilaku bisnisnya bagus langsung ketahuan. Selain yang berhasil dalam bisnis, banyak juga yahudi lho yang bisnis nya hancur berantakan karena sulit untuk dipercaya dan diandalkan.

Memang secara alami, standard komunitas kami yang ketat juga membuat orang orang dari kalangan kami yang mau memulai bisnis pribadinya pikir dua kali, kalau bisa bagus kerja nya, nggak usah ragu untuk “masuk”, tapi kalau tidak, mending dia bekerja dibawah orang lain aja (sebagai pegawai) dan lupakan niat berbisnis. As simple as that Wishnu.

Wishnu; Boleh saya tanya sedikit pertanyaan sensitive sedikit Mr Heinz?

Mr.Heinz ; silahkan

Wishnu; Bagaimana pendapat Mr.Heinz tentang reputasi orang orang yahudi soal uang yang cenderung dianggap “ketat” oleh suku bangsa lain?

Mr.Heinz; Dari generasi ke generasi, pemahaman kami tentang berhemat dan pengelolaan uang uang kecil, memampukan kami untuk menjadi salah satu suku bangsa yang dikenal sebagai pemilik cadangan cash terbesar didunia selain orang orang Chinese.

Cadangan cash membuat kami mampu untuk bereaksi lebih cepat bila ada peluang bisnis atau investasi yang menguntungkan.

Kami percaya untuk menjadi financially stable, bukan dimulai dari memperbesar pendapatan terlebih dahulu, tapi pertama harus menguasai keahlian mengatur pengeluaran dan memaksakan untuk selalu memiliki tabungan walau bagaimanapun sulitnya keuangan. Untuk kami, keahlian itu termasuk seni yang harus dimilki.

Untuk itu semuanya hanya bisa dilaksanakan bila kita memilki gaya hidup hemat dan cakap dalam menghitung setiap sen uang yang keluar.

Orang orang yang gagal di pemahaman pada tahap ini, dan tidak pernah mengontrol gaya hidup mereka yang cenderung boros, akhirnya terjebak pada lingkaran yang tidak putus putus nya untuk terus menerus bekerja lebih keras dari hari ke hari hanya untuk menopang gaya hidup boros yang gagal mereka kendalikan.

Kamu pernah dengar khan kalau orang Australia termasuk salah satu penghutang kartu kredit terbesar didunia, dihitung secara per kapita?

Dan salah satu ajaran kitab kami memberi pengertian bahwa:

”Mereka yang berhutang merupakan budak bagi pemberi hutang”.

Ini memberi pengertian bahwa mereka yang berhutang, menjadi sulit untuk bisa bebas dalam mengembangkan hidup mereka, karena sebelum mereka mampu memikirkan mengenai investasi dan rencana rencana pengembangan keuangan lainnya, mereka sudah harus disodori kewajiban untuk bayar hutang.

Apa bukan menjadi budak namanya, bila harus kerja makin keras dari hari ke hari hanya untuk membayar hutang dan bunga nya?

(sampai pada penjelasan ini, saya jadi ingat negara kita – Indonesia, rasanya miris sekali).

Dalam kira kira 10 tahun saja, 2 orang yang mempunya pendapatan sama tapi berbeda dalam hal sudut pandang hidup hemat maupun uang uang kecil, akan membuat perbedaan yang besar sekali dalam penguasaan asset misalnya.

Apalagi 20 atau 30 tahun.

Jadi, saya rasa, orang yang bilang golongan kami pelit, mungkin benar disatu sisi tapi parahnya, mereka sama sekali tidak mengerti esensi paling sederhana tentang bagaimana cara uang bekerja dan berkembang biak.

Wishnu; Selain masalah pengaturan uang, kerja keras, hubungan saling mendukung, bisa nggak kasih saya satu saja lagi, karakter penting apa yang dimiliki oleh orang yahudi terhadap suku bangsa lain?

Mr Heinz; Walau kami warga negara nya Australia, jauh didasar hati kami, kami merasa kami tetaplah orang asing disini, walau kami berusaha menaruh kesetiaan yang sebaik baiknya terhadap pemerintah dan masyarakat Australia dimana kami hidup dan beranak cucu.

Kalau kamu pernah membaca sejarah masyarakat yahudi dalam 2000 tahun lalu, dimana kami mengalami aniaya, keterpojokan, diskriminasi, kekerasan dan penutupan peluang hidup yang ekstrem yang dilakukan oleh pemerintah pemerintah dimana kami hidup, kami mengembangkan satu falsafah hidup yang ditanamkan turun menurun dari generasi ke generasi yaitu;

Sebagai pendatang, untuk bisa makan besok hari, kami harus berjuang 2 kali lebih gigih dari penduduk lokal.

Filosofi ini bukan main main. Setiap orangtua menanamkan anak anaknya ribuan kali hal yang sama, jadi kalau kamu lihat secara natural komunitas yahudi lebih berhasil, itu karena kami berhasil mengembangkan budaya tahan uji dan naluri untuk bertahan hidup.

Ok Wishnu, sudah hampir satu jam kita ngobrol, kamu lucky saya bisa luangkan waktu sebegini lama, biasanya saya bisa menghasilkan sekitar $400 per jam.

Jadi anggap saja itu hadiah buat kamu karena kamu kerja nya bagus.

Wishnu; Smile…..iya, pengajaran nya malah lebih berharga dari uang kok mr Heinz.

Mr.Heinz, sekali lagi terima kasih banyak, dan saya rasa saya sudah belajar sesuatu yang penting hari ini and God will always bless you mr rhein….

Mr Heinz; anytime …

---------------------------

Amsal 1; 2-5 & 7

untuk mengetahui hikmat dan didikan,

untuk mengerti kata kata yang bermakna,

untuk menerima didikan yang menjadikan pandai,

serta kebenaran, keadilan dan kejujuran,

untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman,

dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda –

Baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu

dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan

Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan,

tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan

Tuhan memberkati setiap pejuang yang bertekun hingga akhir

Wishnu Iriyanto

Managing Director

FUTURE education (agen sekolah ke luar negeri)

&

FUTURE english (Kursus bergaransi TOEFL 580 / IELTS 6.5 dengan angka keberhasilan 100%)