Friday, January 26, 2007

Kisah jam beker kecil

Kisah jam beker kecil

Wishnu iriyanto

Waktu kecil dulu, saya pernah membaca sebuah cerita tentang kisah jam beker kecil (mungkin karangan H.C.Anderson).

Cerita nya kira kira begini;

Kisahnya dimulai dari pada saat jam beker itu ‘mogok’ bekerja. Ketika sang pembuat jam bertanya pada beker kecil itu alasan dia mogok bekerja, sang beker kecil bilang; saya lelah membayangkan begitu banyaknya detakan yang harus saya lalui di masa depan. Bayangkan, dalam 1 menit, saya berdetak 60 kali, dalam satu jam saya akan berdetak 3600 kali, dalam 24 jam saya akan berdetak 86.400….bagaimana dalam satu bulan, satu tahun..lalu sepuluh tahun….rasanya saya mau menyerah saja dari sekarang..

Sang pembuat jam yang bijak berkata; Kamu harus ingat, kehadiranmu merupakan anugerah bagi sekelilingmu. Janganlah terpaku akan banyaknya detakan yang kamu lakukan dimasa depan, tapi nikmatilah setiap detakan dengan kegembiraan, niscaya beban itu akan terasa lebih menyenangkan.

Sang beker kecil menyadari kesalahannya, dan semenjak itu dia selalu menikmati setiap detakannya dengan hati yang penuh gembira sampai habis masa pengabdiannya.

Cerita ini sebetulnya juga masih berhubungan dengan bisnis mula mula.

Banyak dari mereka yang sedang berniat untuk memulai bisnis nya, terutama sekali bagi mereka yang sama sekali belum pernah dibesarkan dalam tradisi bisnis atau berasal dari keluarga bisnis, memandang bisnis itu sebagai proses menakutkan, sebagai jalan panjang yang curam dan berliku, penuh dengan cucuran airmata dan tersedia kejutan kejutan tidak terduga didalamnya.

Kenyataannya ini semua memang benar adanya.

Tapi bila mereka memang sudah menghitung secara masak masak bahwa mereka memang berpeluang besar untuk menang di bisnis, seperti digambarkan dalam pepatah militer:

“Berperanglah hanya bila engkau yakin peluang untuk menang mencapai 80%”,

Maka hendaklah mereka memandang semua proses proses sulit yang menghadang didepan itu dengan pendekatan seperti yang diajarkan oleh pembuat jam yang bijak itu yaitu pandanglah tiap tiap langkah sebagai proses perjalanan yang menyenangkan, dan bergembiralah serta mengucap syukurlah setiap kali kita menemui hal hal sulit maupun hal hal menyenangkan, maka saya percaya kita semua akan mampu untuk tetap bertekun dalam mencapai garis akhir kita masing masing dibidang bisnis.

Penjelasan ini tidak dimaksudkan untuk memperpendek penglihatan jarak jauh, tapi lebih menekankan untuk menciptakan cara memandang yang benar terhadap sebuah perjalanan panjang.

Lagipula cara memandang perjalanan bisnis ini sebetulnya sama dengan memandang perjalanan kehidupan, yaitu apabila kita terlalu dipenuhi kekhawatiran akan semua hal hal jelek yang mungkin terjadi dalam masa mendatang, tekanan tekanan kehidupan yang mungkin akan makin lebih berat, harga harga yang makin lebih mencekik leher, dan semua hal hal yang menakutkan, maka kehidupan akan terasa sangat berat.

Tapi apabila kita mencoba menikmati setiap langkah langkah kehidupan kita dengan penuh kegembiraan maupun pengucapan syukur untuk peristiwa apapun yang terjadi atas hidup kita, dan percaya bahwa Tuhan tidak pernah mencobai kita lebih dari kemampuan kita, maka saya percaya hidup akan jadi jauh lebih menyenangkan.

Pelajaran lain yang juga kita bisa petik yang masih berhubungan dengan karakter jam ialah irama.

PAda saat nanti kita sudah mulai menjalani bisnis, secara sangat alami setiap pemilik bisnis pasti menyadari adanya irama dalam kehidupan bisnis nya.

Irama setiap pemilk bisnis berbeda beda antara satu dengan lain walaupun bisnisnya sama persis. Saya percaya, irama ini dipengaruhi sekali oleh karakter dan kapasitas pribadi dari si pemilik bisnis serta kondisi kondisi sekitarnya yang menyertai.

Tapi musuh paling jahat dari irama kita yang harmonis adalah tindakan bodoh yang diakibatkan oleh iri hati atau cemburu buta.

Saya beri contoh;

Perasaan perasaan seperti ini biasanya akan muncul pada waktunya, misalnya:

- Kenapa pesaing pesaing sudah memiliki lebih dari satu cabang sementara kita belum?

- Kenapa orang orang lain sudah memiliki lebih dari satu bidang usaha, sementara kita masih terpaku pada bidang usaha yang sama?

- Kenapa si pesaing yang satu itu sudah menjadi master franchise tapi kita belum?

- dan lain sebagainya

Kalau kita meniru semua hal itu karena memang kita sudah mendapatkan momentum yang tepat, maka secara teori tindakan kita bisa dibenarkan.

Tapi bila tindakan kita hanya karena dibakar oleh rasa tidak mau kalah yang negative, iri hati dan alasan alasan bodoh lainnya tanpa memperhitungkan secara matang apakah kita akan bisa menyesuaikan diri dengan perubahan irama yang lebih cepat dan berbeda tersebut, maka percayalah, tindakan tindakan pemercepat pertumbuhan itu hanya akan merusak irama kita yang sudah tercipta dengan harmonis dan membuat kita terlibat dalam kesulitan kesulitan dalam yang seharusnya tidak perlu terjadi.

Semoga berguna.

TUHAN memberkati setiap pejuang yang bertekun hingga akhir

Wishnu Iriyanto

Managing Director

FUTURE education (agen sekolah ke luar negeri)

&

FUTURE English (Kursus bergaransi TOEFL 580 / IELTS 6.5 dengan angka keberhasilan 100%)

No comments: